Manado, 3/8 (Antara) - PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi (Samrat) Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) merencanakan lakukan ekspansi pembukaan bandar udara baru di Kecamatan Likupang Kabupaten Minahasa Utara, Sulut.
"Kami berencana membuka bandar udara di tempat baru, jika Bandara Samrat tidak memungkinkan lagi pengembangan runway," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Danang S Baskoro di Manado, Kamis.
Danang mengatakan ini baru wacana, namun pihaknya melihat lokasi di seputaran Pantai Pal Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara sangat cocok untuk dibangun bandar udara.
"Tapi di awal ini, kami akan mencoba membangun di Bandara Samrat, jika memang tidak bisa terpaksa harus mencari lokasi lain untuk pengembangannya," jelasnya.
Harus diakui, katanya, di lokasi Bandara Samrat, secara alam ada hambatan, ada bukit yang menghalangi, sehingga jika secara teknis tidak bisa kemungkinan akan membangun bandara lain tapi tetap di Sulut.
"Saat ini, kami masih melakukan kalkulasi, perhitungan secara keuangan, setelah diperoleh akan diputuskan. Jadi sabar dulu," jelasnya.
Ia menjelaskan sekarang baru muncul kira-kira di Pantai Pal, namun masih perkiraan, karena disana lahannya milik PT Perkebunan Nusantara, sehingga tidak perlu meresahkan masyarakat.
"Kemudahan ini menjadikan pertimbangan untuk kita membangun di lokasi tersebut, karena pembebasannya juga tidak sulit," jelasnya.
Saat ini panjang runway bandara Samrat baru sekitar 2.650 meter, sehingga kemungkinan besar untuk diperpanjang lagi.***1***
(T.KR-NCY/B/G004/G004) 03-08-2017 21:49:07
"Kami berencana membuka bandar udara di tempat baru, jika Bandara Samrat tidak memungkinkan lagi pengembangan runway," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Danang S Baskoro di Manado, Kamis.
Danang mengatakan ini baru wacana, namun pihaknya melihat lokasi di seputaran Pantai Pal Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara sangat cocok untuk dibangun bandar udara.
"Tapi di awal ini, kami akan mencoba membangun di Bandara Samrat, jika memang tidak bisa terpaksa harus mencari lokasi lain untuk pengembangannya," jelasnya.
Harus diakui, katanya, di lokasi Bandara Samrat, secara alam ada hambatan, ada bukit yang menghalangi, sehingga jika secara teknis tidak bisa kemungkinan akan membangun bandara lain tapi tetap di Sulut.
"Saat ini, kami masih melakukan kalkulasi, perhitungan secara keuangan, setelah diperoleh akan diputuskan. Jadi sabar dulu," jelasnya.
Ia menjelaskan sekarang baru muncul kira-kira di Pantai Pal, namun masih perkiraan, karena disana lahannya milik PT Perkebunan Nusantara, sehingga tidak perlu meresahkan masyarakat.
"Kemudahan ini menjadikan pertimbangan untuk kita membangun di lokasi tersebut, karena pembebasannya juga tidak sulit," jelasnya.
Saat ini panjang runway bandara Samrat baru sekitar 2.650 meter, sehingga kemungkinan besar untuk diperpanjang lagi.***1***
(T.KR-NCY/B/G004/G004) 03-08-2017 21:49:07