mengusulkan sembilan industri kecil menengah (IKM) mendapatkan penghargaan "One Village One Product (OVOP)" tahun 2017.

"Ada sembilan IKM yang saat ini memasuki tahap pengusulan ke tim pusat untuk diverifikasi dan dinilai guna mendapatkan penghargaan OVOP (Satu desa satu produk) tahun 2017," kata Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan IKM Disperindag Sulut Alwy Pontoh di Manado, Kamis.

Alwy mengatakan ke sembilan IKM tersebut hampir semua memproduksi komoditas bahan pangan dan kain batik.

Pertama, IKM UD Mandiri beralamat di desa Pangu Kabupaten Minahasa Tenggara yakni komoditas dodol salak dengan target

klasifikasi bintang empat di tahun 2017, karena sebelumnya pernah mendapatkan bintang tiga.

Kemudian, katanya, IKM Bilfagi di desa Lobong Kabupaten Bolaang Mongondow, yakni komoditas selai nenas, diusulkan

mendapatkan bintang tiga.

IKM Eufraino UD Makaaruien di Kelurahan Malalayang Kota Manado yakni minuman herbal dan sirup buah, bintang tiga.

Keempat, IKM batik Minahasa, bintang empat. Kelima, IKM Cafuma dengan komoditas ikan cekalang fufu, bintang tiga. IKM UD Minahasa dengan komoditas kue kering, bintang tiga.

IKM UD Citra Kasih dengan komoditas makanan khas Manado Klapertart, bintang tiga. IKM UD Utama Food Processing, produk abon ikan, bintang tiga.

Kemudian, katanya, yang terakhir IKM D�harvest yakni makanan ringan untyk klasifikasi bintang tiga.

"Diharapkan semua IKM yang diusulkan ini bisa masuk dan mendapatkan penghargaan OVOP 2017," katanya.

Dia menjelaskan grading atau penilaian untuk produk OVOP diberikan secara berjenjang, mulai yang terendah yaitu bintang satu hingga tertinggi yaitu bintang lima.

IKM penerima penghargaan OVOP mulai dari bintang tiga sampai bintang lima dapat mencantumkan nilai bintangnya pada kemasan produk sebagai bukti kualitas untuk diketahui oleh konsumennya.

Dan, katanya, IKM yang meraih bintang empat dan bintang lima, Kementerian Perindustrian menyediakan sejumlah fasilitas untuk pengembangan dan peningkatan daya saing.***3***



(T.KR-NCY/B/G004/G004) 03-08-2017 15:22:39

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024