Minahasa Tenggara, 18/7 (Antara) - Kepala Dinas Pendidikan (Dispen) Djelly Waruis menegaskan, pada pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS), harus bebas dari kekerasan.
"Pada saat rapat bersama dengan para kepala sekolah, kami dari pihak dinas sudah menegaskan dalam pelaksanaan MOS harus bebas daru kekerasan," kata Djelly di Ratahan, Selasa.
Ia menjelaskan, pelaksanaan MOS merupakan proses pengenalan para siswa baru terhadap lingkungan sekolah, para guru, dan teman-teman sekolahnya.
"Selain itu juga MOS harus dimanfaatkan sebagai bagian untuk membangun pendidikan karakter sesuai dengan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," jelasnya.
Ia pun memperingatkan kepada seluruh sekolah agar mencegah terjadinya kekerasan atau perploncoan terhadap para siswa baru.
"Jangan sampai ada praktek kekerasan dalam MOS, karena kami akan memberikan sanksi tegas kepada pihak sekolah," tegas Djelly.
Lebih lanjut, ia meminta para orang tua dan komite sekolah ikut mengawasi proses pelaksanaan MOS tersebut.
"Saya juga akan ikut turun ke sekolah-sekolah untuk melakukan pengawasan. Saya minta juga kerjasama dari orang tua dan komite sekolah untik ikut mengawasi pelaksanaan MOS," tandasnya.***4***

Pewarta : Arthur Ignasius Karinda
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024