Manado, (Antara) - Komoditas jagung masih mendominasi transaksi pasar lelang komoditas agro (PLKA) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ke-5 tahun 2017, Kamis.

"Jagung asal Sulut sangat diminati baik pembeli domestik maupun mancanegara," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Jenny Karouw di Manado, Kamis.

Dia mengatakan jagung yang ditransaksikan dalam PLKA Sulut sebanyak 1.500 ton dengan harga satuan Rp4 ribu per kilogram, total transaksi sebesar Rp6 miliar.

"Sejak beberapa tahun pelaksanaan PLKA, komoditas jagung menjadi penyumbang transaksi paling besar," katanya.

Pihaknya berharap komoditas lainnya juga akan seperti jagung, agar PLKA di Sulut akan berkembang lebih cepat.

Kemudian, arang tempurung dengan nilai transaksi sebesar Rp286 juta, kacang sangrai sebesar Rp16,78 juta.

Dalam PLKA di Sulut selain jagung juga ada gabah, beras, cengkih, kopra, produk perikanan, perkebunan, peternakan, pertanian dan industri rumah tangga lainnya.

"Namun produk-produk tersebut belum bisa menyamai transaksi yang terjadi pada komoditas jagung," jelasnya.

Dia menjelaskan ke depan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi agar pelaku usaha memanfaatkan pasar lelang ini agar mampu mendapatkan pasar.

Dia menjelaskan PLKA merupakan ajang yang akan mempertemukan pembeli dan penjual secara langsung sehingga tidak ada lagi perantara.

"Sehingga mata rantai perdagangan yang panjang akan diputuskan, agar petani semakin diuntungkan," jelasnya.***3***



(T.KR-NCY/B/G004/G004) 13-07-2017 16:03:36

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024