Tondano (AntaraSulut) - Menjelang launching tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Minahasa Juli mendatang, partai politik (Parpol) mulai melakukan konsolidasi dan pemantapan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati. Salah satunya Partai Golongan Karya (Golkar).

Bertempat di aula Sekolah Lanjutan Advent (SLA) Tompaso Barat, Partai Golkar melaksanakan sosialisasi dan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Minahasa 2018-2023, Jumat (30/6).

Pada kesempatan tersebut, terjaring 11 nama bakal calon bupati-wabup dari intern Partai Golkar dan suara tertinggi diraih Careig N. Runtu (CNR) sebanyak 208 suara. Sedangkan dari eksternal partai terjaring sembilan nama dan Ivan Sarundajang meraih suara tertinggi sebanyak 221. Hasil dan nama-nama yang sudah terjaring akan diserahkan langsung ke DPD I Partai Golkar Provinsi Sulut hingga ke tingkat DPP. Penetapan calon bupati dan wabup ditentukan DPP dan DPD I Partai Golkar Provinsi Sulut.

Pada kesempatan tersebut, Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Sulut Stevanus V. Runtu mengatakan, untuk memenangkan Pilkada Minahasa 2018 hanya ada satu cara yang harus dilakukan bersama yakni kerja keras.

"Partai Golkar mempunyai doktrin karya dan kekaryaan. Jadi jangan hanya modal bibir, harus bekerja keras, turun ke lapangan bersama rakyat," ungkap mantan Bupati Minahasa ini.

Dirinya mengingatkan, agar pengurus desa, kelurahan dan kecamatan benar-benar menjaring dan mengusulkan nama-nama figur yang benar-benar memahami kebutuhan masyarakat dan tetap berkomitmen peduli untuk terus memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.

"Jangan sewaktu perlu dukungan, datang ke pengurus DPD dan DPP sampai memohon, tapi setelah terpilih tidak peduli lagi. Kaca mobil ditutup rapat, tidak peduli rakyat yang dia lewati," tegasnya di depan ribuan kader.

Dirinya pun bertekad merebut empat dari enam Pilkada 2017 di Provinsi Sulut.

"Ada enam daerah yang akan mengikuti Pilkada serentak pada 27 Juni 2018 nanti, target kami Partai Golkar menang di Minahasa," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Ivan Sarundajang mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Partai Golkar bersama kader dan masyarakat dengan menetapkan dirinya sebagai salah satu bakal calon dan meraih suara tertinggi.

"Saya merasa terharu dan menangis karena masuk dalam penjaringan bupati dan wabup dari Partai Golkar. Partai Golkar terbuka dengan siapapun dan patut diacungi jempol. Karena saya terjaring di dalam partai ini, jadi jangan anggap saya orang luar. Terima kasih atas kepercayaan ini," ucapnya menitihkan air mata.

Sementara Ketua DPD II Kabupaten Minahasa Careig N. Runtu menjelaskan, dalam proses penjaringan ini kita menjaring beberapa nama melalui mekanisme, dan salah satunya yang terjaring adalah Wabup Ivan Sarundajang.

"Penjaringan ini bukan rekayasa, tapi ini diwajibkan oleh intern partai dan akan dikirim ke DPP. Sedangkan penetapan calon bupati-wabup bukan tugas DPD II, tapi adalah tugas DPD I dan DPP," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, proses penjaringan berlaku di seluruh Indonesia. Dan untuk Provinsi Sulut, Kabupaten Minahasa yang pertama.
Dikatakannya lagi, terkait penetapan siapa calon yang akan diusung itu adalah kewenangan DPP dan akan diserahkan ke Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu).

"Terima kasih atas sumbangsih dari masyarakat khususnya para kader yang sudah menentukan dan memilih nama-nama bakal calon. Ini juga sudah merupakan survey, jadi apa yang sudah ditetapkan pada penjaringan tadi, akan ditentukan DPP nanti dengan mekanisme yang ada," sampainya.

Pewarta : Martsindy Rasuh
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024