Manado, (AntaraSulut) - Pemerintah Kota(Pemkot) Tomohon, Sulawesi Utara mengembangkan potensi panas bumi sebagai salah satu destinasi wisata di wilayah berpenduduk lebih dari 100 ribu jiwa itu.

"Menjadikan panas bumi sebagai destinasi wisata adalah bagian dari pemanfaatan potensi yang kita miliki. Selama ini Kota Tomohon dikenal sebagai salah satu lumbung energi panas bumi di Indonesia," kata Wali Kota Tomohon Jimmy F Eman di Tomohon, Selasa.

Pemanfaatan energi panas bumi pada beberapa tahun belakangan ini terus dilakukan pemerintah kota karena selain ramah lingkungan juga mampu menyedot perhatian wisatawan mancanegara maupun domestik.

"Energi panas bumi yang ramah lingkungan itu dimanfaatkan untuk menggerakkan roda perekonomian dan pembangunan daerah. Masyarakat juga mendapatkan imbasnya bila dioptimalkan," ujarnya.

Tak hanya mampu menarik kunjungan wisatawan, potensi panas bumi Kota Tomohon juga dimanfaatkan untuk pengembangan pengetahuan bidang kepanasbumian oleh perguruan tinggi di Indonesia.

"Kami memberikan apresiasi bagi mahasiswa KKN dan dosen UGM Yogyakarta yang sejak tahun 2015 dan 2016 berpartisipasi dalam Tomohon International Flower Festival. Mereka memberi andil suksesnya Geothermal Festival sebagai satu-satunya festival di dunia yang dilaksanakan di Kota Tomohon," ujarnya.

Imbas dari festival panas bumi, kata dia, Rusia mengundang secara khusus Kota Tomohon yang mewakili Indonesia mempresentasikan sumber daya alam termasuk potensi panas bumi.

Ir Pri Utami MSc PhD, ahli geotermal UGM mengatakan, saat ini ada sebanyak 55 mahasiswa yang mengikuti program kuliah kerja nyata di Kota Tomohon.

"Tujuannya adalah untuk mengoptimalisasi potensi, pengembangan pariwisata panas bumi Lahendong serta pemberdayaan masyarakat berbasis pendidikan," ujarnya.

Dia menambahkan, pada pelaksanaan agenda tahunan Kementerian Pariwisata yaitu "Tomohon International Flower Festival" tahun 2017, juga akan digelar "The 3rd Indonesia Geothermal Festival" di Danau Linou tanggal 28-29 Juli 2017.***1***





(T.K011/B/G004/G004) 20-06-2017 20:35:20

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024