Manado, 17/6 (Antara) - Dana murah yakni tabungan dan giro masih mendominasi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) PT Bank Negara Indonesia (BNI) Wilayah Manado hingga posisi Mei 2017.

"Penghimpunan dana masyarakat tabungan dan giro mencapai pangsa 73 peersen," kata CEO BNI Wilayah Manado Eko Setiawan di Manado, Sabtu.

Eko mengatakan dana tersebut dihimpun BNI di Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara, yang menjadi kerja bank pemerintah ini.

Sementara dana mahal yakni deposito, pangsanya hanya 27 persen saja.

"Dari empat provinsi yang menjadi wilayah kerja BNI Manado yang mendominasi yakni Provinsi Sulut kemudian Provinsi Sulteng," katanya.

Pihaknya terus mendorong agar penghimpunan dana ketiga terus alami peningkatan.

"Jika DPK meningkat khususnya Casa, artinya semakin banyak masyarakat yang menyimpan dana di bank," jelasnya.

Ia menjelaskan pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat agar jangan khawatir menyimpan dana di bank karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Memang, katanya, pertumbuhan DPK masih lebih kecil dibandingkan kredit, namun akan terus didorong karena sebagai salah satu bentuk investasi dari masyarakat.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo dan Malut Elyanus Pongsoda mengatakan pihaknya terus mendorong perbankan di Sulut agar menghimpun dana lebih besar lagi.

"Karena potensi di daerah tersebut sangat besar, masih banyak yang belum digarap," katanya.

Dia mengatakan masyarakat di desa maaih banyak yang belum mengenal bank dan perlu diedukasi lagi.***3***

(T.KR-NCY/B/G004/G004) 17-06-2017 15:21:44

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024