Manado, 13/6 (Antara) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengidentifikasi jasa transportasi dan logistik untuk meningkatkan kinerja ekspor dan daya saing Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Kami memilih Sulut untuk melakukan identifikasi tersebut, karena melihat potensi yang besar di Indonesia Timur," kata Direktur Perundingan Perdagangan Jasa Kemendag RI Herliza di Manado, Selasa.

Apalagi Provinsi Sulut ke depan, kata Herliza akan dikembangkan menjadi hub tol bagian Utara sehingga jasa transportasi harus lancar.

"Jika jasa transportasi kita lancar maka sistem logistik dipastikan akan mengikuti," katanya.

Memang harus diakui, katanya, saat ini jasa transportasi di Sulut masih lemah, tapi ke depan pemerintah pusat akan meningkatkannya.

"Jika jasa transportasi di Sulut meningkat, maka daya saing ekspor akan berkembang pesat," katanya.

Karena, katanya, sektor jasa transportasi merupakan salah satu sekyor yang berperan dalam peningkatan efisuensi dan produktivitas ekonomi.

"Transportasi sangat penting dari rantai nilai yang menghubungkan produsen dan konsumen," katanya.

Herliza mengatakan beberapa kajian membuktikan bahwa kinerja transportasu dan logistik sangat mempengaruhi kinerja dan daya saing suatu daerah maupun negara.

Dampak biaya transportasi terhadap daya saing manufaktur dan ekspor, katanya, akan menyebabkan peningkatan biaya transportasi, mengurangi volume perdagangan dan inefisiensi pelabuhan.

Sehingga, katanya, dengan identifikasi ini, akan mampu meningkatkan akses pasar dengan menghapus hambatan yang berupa kebijakan dan penerapan perlakuan non-diakriminatif terhadap supplier jasa asing dan domestik.

Juga, katanya, akan mampu memdatangkan investasi jasa, kerja sama dalam hal MRA yakni peningkatan kualitas supplier jasa, serta menghilangkan efek trade diversion.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Darwin Muksin mengatakan potensi di Sulut cukup besar, namun perlu dukungan dari pusat.

"Sumber daya alam di Sulut sangat besar, namun perlu topangan dan sentuhan pemerintah pusat, seperti saat ini meningkatkan sektor transportasi," kata Darwin.

Karena, katanya, tanpa tunjangan jasa transportasi yang mantap, maka tidak akan ada peningkatan daya saing yang tinggi.

Sebagai moderator yakni Kepala Seksi Ekspor Impor Diaperindag Sulut Jemmy Pandey dan diikuti oleh puluhan penyedia jasa transportasi di Sulut.***1***



(T.KR-NCY/B/G004/G004) 13-06-2017 15:35:03

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024