Manado, 22/5 (Antara) - Perum Bulog Divre Sulawesi Utara (Sulut) terus meningkatkan penyerapan beras lokal di daerah tersebut sehingga stok tetap terjaga dengan baik.

"Saat ini serapan beras lokal baik di Provinsi Sulut maupun Gorontalo sudah berada di atas 1.100 ton," kata Kepala Perum Bulog Divre Sulut dan Gorontalo Taufan Akib di Manado, Senin.

Dia mengatakan memang harus diakui serapan beras petani lokal di Sulut masih cukup minim, karena harga jual ke pedagang masih lebih tinggi dibandingkan yang dibeli Bulog.

"Sehingga, petani masih banyak yang menjual hasil produksinya ke pedagang pasar," jelasnya.

Taufan mengatakan serapan beras lokal ini berasal dari sentra produksi di Kabupaten Bolaang Mongondow, Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara.

Ia berharap serapan beras lokal di Sulut dan Gorontalo bisa memenuhi target tahun ini.

"Tahun ini kami menargetkan serapan beras petani lokal di Sulut dan Gorontalo sebanyak 28 ribu ton," jelasnya.

Dia menjelaskan berbagai upaya terus melakukan untuk membeli beras petani lokal.

Ia mengatakan dalam menyerap beras petani lokal itu, pihaknya bekerja sama dengan TNI baik saat penanaman maupun pembelian.

Juga, katanya, ada tim khusus untuk datang langsung ke lumbung-lumbung beras di daerah dan membeli dengan harga yang telah diatur oleh pemerintah.

"Saat ini, Bulog membeli beras petani lokal dengan harga Rp7.300 per kilogram," jelasnya.

Petani, katanya, yang menentukan akan menjual kepada siapa, jika harga di pasar lebih tinggi silakan ke pasar bebas karena yang akan menikmati harga jual juga petani dengan harapan bisa meningkatkan kesejahteraannya.***3***



(T.KR-NCY/B/E005/E005) 22-05-2017 15:10:10

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024