Manado, (Antarasulut) - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Manado, Dr. Deasy Lumowa melarang siswa SMP sederajat melakukan aksi coret coret  dan konvoi-konvoi setelah ujian dan kelulusan nanti.

"Ujian nasional SMP sederajat baru selesai, masih ada susulan yang akan dilaksanakan pekan depan, jadi siswa harus patuh aturan, jangan konvoi karena membahayakan nyawa, jangan sampai siswa dapat dua sertifikat  dari sekolah dan kematian," kata Lumowa, di Manado.

Lumowa mengatakan aksi coret coret siswa SMP dan SMA selalu dilakukan setelah kelulusan karena itu harus ada tindakan tegas dari sekolah.

"Siswa harus diberikan peringatan dan pembelajaran untuk patuh pada aturan, jangan sampai mereka nekat melakukan aksi coret-coret padahal itu bukanlah hal yang baik,"katanya.

Lumowa juga mengingatkan, sekolah sebagai lembaga pendidikan harus menegaskan kepada siswa untuk tidak melakukan hal tersebut dan memberikan sanksi jika sampai melakukan hal tersebut.

"Ingatkan siswa untuk memanfaatkan seragam secara benar, dengan menyumbangkannya kepada orang miskin atau yang lebih membutuhkannya, daripada dicoret tanpa ada gunanya," katanya.

Menurut Lumowa, pengumuman kelulusan baru akan disampaikan setelah ujian susulan, dan merupakan kewenangan sekolah sebagai lembaga pendidikan, tetapi para siswa harus terus diberikan peringatan.

Selain melarang para siswa melakukan aksi coret-coret, Lumowa juga melarang siswa melakukan konvoi. Demi keselamatan para siswa jangan sampai celaka dan mati konyol saat hura-hura.

"Jangan sampai menerima dua sertifikat begitu dinyatakan lulus, sertifikat kelulusan dan satunya kematian," katanya.***4***



(T.KR-JHB/B/G004/G004) 09-05-2017 21:54:22

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024