Manado, (AntaraSulut) - Pemerintah Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) membekali remaja pendidikan kesehatan reproduksi memasuki usia pancaroba.

"Ini penting agar remaja mampu menempatkan diri pada tata cara pergaulan yang positif. Banyak remaja yang belum mengetahui tentang hal ini," kata Wali Kota Tomohon Jimmy F Eman di Tomohon, Selasa.

Persoalan kesehatan reproduksi erat kaitannya dengan kurangnya informasi, pemahaman dan kesadaran tentang proses - proses reproduksi serta dampaknya.

Akibatnya kata dia, terjadi kehamilan tidak diinginkan, aborsi, penularan penyakit seksual termasuk HiV.

"Jadilah generasi penerus masa depan bangsa yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan selalu bertekad tidak melakukan pernikahan dini, tidak pada seks bebas dan tidak pada narkoba sehingga generasi muda dapat menjadi kebanggaan kita semua," katanya.

Pada advokasi dan konseling kesehatan reproduksi yang diikuti siswa SMP dan SMA, Wali Kota berharap pemahaman yang diperoleh diaplikasikan dengan berprilaku membangun.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah (DPPKBD) Kota Tomohon Ir Corry Caroles menambahkan pada masa pubersitas, seorang remaja mengalami perubahan organ-organ reproduksi yang umumnya tidak diketahui.

"Kurangnya pemahaman ini akan menjadi sumber masalah bagi kehidupan seksualnya yang bisa mengakibatkan terjadinya pernikahan dini dan hal lain yang tidak diinginkan," ujarnya.

Karena itu lanjut dia, advokasi dan konseling ini sangat penting dilakukan untuk membekali remaja agar tidak terjerumus pada perilaku menyimpang.***4***



(T.K011/B/I006/I006) 18-04-2017 21:51:08

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024