Jakarta, 9/4 (AntaraSulut) - Selepas turnamen bulu tangkis Malaysia Terbuka edisi 2016, muncul juara-juara baru dalam turnamen perorangan pada 2017 yang memainkan partai puncaknya di Stadion Perpaduan, Kuching, Negara Bagian Sarawak, Malaysia, Minggu.

        Salah satunya adalah di nomor ganda putra di mana juara bertahan nomor ini, pasangan asal Korea Selatan, Kim Gi Jung/Kim Sa Rang tidak ikut setelah Kim Sa Rang menyatakan pensiun selepas olimpiade Rio de Janeiro 2016.

        Akan tetapi, Gi Jung masih tetap turun di Malaysia Terbuka 2017  berpasangan dengan Shin Seung Chan di ganda campuran, namun mereka harus menyerah harus menyerah dari duet Hong Kong, Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah, 21-17, 19-21, 17-21 di putaran pertama.

        Dengan kekosongan pemegang gelar, akhirnya ganda putra juga mencari juara baru yang diperebutkan pasangan Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan kombinasi pemain tua dan muda asal China Fu Haifeng/Zheng Siwei.

        Kedua pasangan memainkan permainan cepat dengan diwarnai pukulan keras dan adu cerdas dalam penempatan bola. Meski menang di gim pembuka, Marcus/Kevin harus menyerahkan gim kedua pada Fu/Zheng.

        Akan tetapi, pukulan shuttle cock Kevin Sanjaya tidak bisa dikembalikan sempurna oleh Fu sehingga memberikan kepastian duet Marcus/Kevin memperoleh gelar juara Malaysia Terbuka 2017 dalam pertarungan selama 41 menit dengan skor 21-14, 14-21, 21-12.

        "Fu/Zhang tampil bagus walau mereka pasangan baru, di gim kedua energi kami tidak siap untuk menyerang pertahanan mereka. akhirnya kami berdiskusi mencari strategi lain dan bertekad juara di gim ketiga," kata Marcus selepas pertandingan, dikutip dari pesan singkat yang dikirimkan staf Humas PP PBSI dari Malaysia.

        Selain memperoleh gelar pertamanya di Malaysia, bagi Marcus/Kevin juga kemenangan ini menjadi gelar superseries ketiga di tahun 2017, setelah mereka menjuarai All England dan India Terbuka.

        "Tidak ada rahasia di balik keberhasilan 'hat-trick' kami, kami hanya melakukan yang terbaik, tidak terlalu memikirkan menang atau kalah, pokoknya berjuang terus meski kami agak lelah setelah ikut dua kejuaraan berturut-turut, jika bisa menang kenapa tidak, kami hanya memanfaatkan momen kami sedang bermain baik," ujar Kevin menambahkan.

        Kemenangan ini juga memastikan pasangan Indonesia merebut kembali peringkat teratas pebulu tangkis nomor ganda putra dunia dari duet China Li Junhui/Liu Yuchen yang mereka kalahkan di perempat final Malaysia Terbuka 2017 dengan skor 7-21, 21-17, 21-17.

    
Tunggal Putra
    Dari para juara di lima nomor berbeda, hanya pemain tunggal putra Malaysia Lee Chong Wei yang masih bertahan hingga partai puncak Malaysia Terbuka 2017.

        Lee (34) yang saat ini menempati peringkat satu dunia, harus melawan saingan lamanya asal China, Lin Dan (33) yang menempati peringkat enam dunia di partai final.

        Di partai puncak tunggal putra turnamen berlabel superseries premier ini, Lee dan Lin Dan yang telah 35 kali bertemu dengan 24 kali di antaranya dimenangkan wakil China, memainkan permainan cepat dan ketat dengan jual beli serangan disertai smash-smash keras terjadi sejak awal gim pertama, membuat susul-menyusul poin antara kedua pemain.

        Dalam pertarungan dua pemain gaek di bulu tangkis ini, pukulan membelakangi net dari Lin Dan ke arah kiri dari pertahanan Lee Chong Wei, tidak mampu dengan baik dikembalikan wakil Malaysia, sehingga memastikan kemenangan wakil China dalam pertarungan dua gim berdurasi 55 menit dengan skor 21-19, 21-14.

        "Hari ini saya tidak berada dalam puncak permainan dan saya sangat kecewa, namun saya harus mengakui kekalahan karena dalam olahraga ada yang kalah dan menang," kata Lee, dikutip dari Bernama.

        Kemenangan Lin Dan atas Lee Chong Wei tersebut menambah jauh jarak kemenangan Super Dan (julukan Lin Dan) atas Lee Chong Wei yang mendapat gelar Dato pada 2008 lalu, menjadi 25 kali kemenangan dalam 36 kali pertemuan sejak tahun 2004.

        Mengingat usia yang tidak lagi muda dari kedua pemain tersebut, Lee Chong Wei mengisyaratkan dirinya belum berencana untuk pensiun dari dunia bulu tangkis, bahkan menegaskan akan bermain hingga dirinya tidak lagi mampu.

        "Kami mungkin pemain tua, namun belum berencana untuk mengumumkan pensiun. Sejujurnya, saya berharap Lin Dan dan saya dapat terus bermain untuk beberapa tahun mendatang. Khusus bagi saya, saya akan main selama saya bisa," ucap Lee.

    
Ganda Putri
   Nomor ganda putri di turnamen Malaysia Terbuka 2017 menjadi gelar kosong selepas Tang Yuanting/Yu Yang tidak lagi ikut serta, pasalnya mereka memutuskan pensiun pada 2016.

        Akhirnya pada nomor ganda putri, partai final Malaysia Terbuka edisi 2017 diperebutkan pasangan Jepang berperingkat 18 dunia Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dengan pasangan China berperingkat 26 dunia Huang Yaqiong/Tang Jinhua setelah secara mengejutkan bisa mengalahkan para pemain yang berperingkat di atasnya untuk bisa mencapai final.

        Fukushima/Hirota berhasil menembus partai puncak selepas menumbangkan kompatriotnya yang berperingkat satu dunia Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi 21-18, 21-19, sedangkan Huang/Tang mengempaskan ranking empat dunia Chang Ye Na/Lee So Hee (Korea Selatan) 22-20, 18-21, 21-16.

        Jalannya pertandingan antara pasagan Jepang dan China tersebut diwarnai dengan adu kuat pukulan smash dengan reli-reli panjang yang menyebabkan pertarungan harus dilangsungkan dalam tiga gim.

        Pengembalian shuttlecock rendah dari Hirota yang tidak mampu dikembalikan sempurna oleh Huang, akhirnya memastikan gelar juara berada di tangan duet Negeri Matahari Terbit dalam pertarungan tiga gim selama satu jam 12 menit dengan skor 21-17, 18-21, 21-12.

        "Ini terasa seperti mimpi. Ketika memasuki gim ketiga kami mengetahui memiliki keuntungan, kami pernah bertemu mereka sebelumnya dan tahu mereka mulai lelah, kami memutuskan untuk bermain stabil dari awal gim pamungkas dan berhasil," kata Fukushima, dikutip dari laman resmi BWF.

        Kemenangan ini memperbaharui rekor pertemuan kedua pasangan dengan duet Jepang memimpin 2-1 sejak pertemuan perdana mereka di India Terbuka 2016. Dengan kemenangan ini juga, Yuki/Hirota mendapatkan gelar superseries pertamanya di tahun 2017.

    
Ganda Campuran
   Juara bertahan ganda campuran Malaysia Terbuka, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal mempertahankan gelar setelah tumbang di tangan Lu Kai/Huang Yaqiong dalam pertandingan semifinal dengan skor 21-8, 21-16 dalam pertarungan 36 menit.

        Akan tetapi, Lu/Huang juga gagal untuk meraih gelar perdana di Malaysia Terbuka 2017 setelah ditumbangkan oleh kompatriotnya Zheng Siwei/Chen Qingchen.

        Zheng/Chen yang saat ini berperingkat satu dunia itu menang dua gim atas kompatriotnya dalam 37 menit dengan 21-15, 21-18 di partai final. Adalah smash Zheng Siwei tidak mampu dikembalikan dengan sempurna oleh Huang Yaqiong, memastikan kemenangan Zheng/Chen atas rekan senegaranya yang menempati urutan empat dunia itu.

        "Kami lebih siap dari rekan kami, ditambah mereka membuat banyak kesalahan sendiri. Saya mencoba untuk tetap tenang bahkan ketika kami membuat kesalahan dan segera fokus pada poin berikutnya," kata Zhang.

        Dengan kemenangan ini, Zheng Siwei/Chen Qingchen memerbaharui rekor pertemuan mereka dengan Lu/Huang yang kini telah delapan kali bertemu, menjadi enam kali kemenangan berbanding dua kekalahan sejek pertemuan keduanya pertama kali di turnamen China Masters 2016.

    
Tunggal Putri
   Adapun juara bertahan tunggal putri Malaysia Terbuka asal Thailand, Ratchanok Intanon, gagal mempertahankan gelarnya setelah harus tersungkur di perempat final oleh pemegang medali emas olimpiade Rio de Janeiro 2016 asal Spanyol, Carolina Marin, dalam pertarungan tiga gim berdurasi satu jam dua menit berdurasi 8-21, 21-18, 12-21.

        Marin yang menjadi satu-satunya wakil Benua Eropa di partai final Malaysia Terbuka 2017, harus menghadapi peringkat satu dunia asal Taiwan, Tai Tzu Ying di partai puncak.

        Permainan cepat dan ketat yang diperagakan kedua pemain sejak gim pertama, membuat mereka saling kejar mengejar angka dalam mendulang poin disertai dengan adu cerdik dalam permainan net serta penempatan bola dalam mengecoh lawan.

        Dalam pertarungan yang diwarnai adu gim seting sebanyak lima kali tersebut, reli silang Tai Tzu Ying yang mengarah ke kanan lapangan Marin tidak mampu dikembalikan dengan sempurna oleh peraih medai emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu yang akhirnya harus menyerahkan gelar pada wakil Taiwan setelah bertarung tiga gim selama 86 menit dengan skor akhir 25-23, 20-22, 13-20.

        Dengan kemenangan ini, Tai Tzu Ying menyeimbangkan jumlah kemenangan kala bertemu Marin menjadi empat sama sejak 2014 di Kejuaraan Dunia bulu tangkis dan mengokohkan peringkat satu dunia menjadi miliknya.

        Kemenangan ini juga menjadi gelar superseries premier kedua bagi Tai Tzu Ying secara berturut-turut selama 2017 setelah All England 2017 dengan mengempaskan pemain Thailand Ratchanok Intanon 21-16, 22-20. ***4***

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024