Manado, 22/3 (Antara) - Komoditi kopra asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2017 sudah masuk dalam Sistem Resi Gudang (SRG).

"Setelah perjuangan panjang akhirnya komoditas kopra masuk dalam SRG, sehingga harga produk unggulan Sulut tersebut akan lebih tinggi," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Jenny Karouw di Manado, Rabu.

Dia mengatakan dengan masuknya kopra dalam SRG, maka petani bisa merasakan harga kopra yang lebih tbaik dati saat ini.

Tapi, katanya, yang menjadi salah satu kendala saat ini gudang SRG di Sulut belum dikelola dengan baik.

"Memang sudah ada dua gudang yakni di Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow, namun belum termanfaatkan dengan baik," jelasnya.

Namun, katanya, tahun ini sudah ada pihak swasta yang melirik pengelolaan SRG di Sulut.

Dia mengatakan barang yang dapat disimpan dalam SRG yakni gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut dan garam.

"Dengan berjalannya SRG di Sulut, kami berharap komoditasnya bisa disimpan di gudang tersebut," katanya.

Resi gudang, katanya, dokumen atau surat bukti kepemilikan barang yang disimpan di gudang diterbitkan oleh pengelolah gudang tertentu, telah mendapat persetujuan dari Bappebti.

Jadi petani yang menyimpan produknya di SRG, akan mendapatkan resi dan bisa dijadikan jaminan di bank dalam hal ini BRI dan BPD, agar petani bisa mendapatkan biaya untuk melanjutkan usahanya.

Implementasi SRG, katanya, akan dilakukan agar mampu membantu petani jika harga di pasaran anjlok, produknya bisa disimpan dalam gudang, dan nanti dikeluarkan jika harga semakin membaik. ***3***

(T.KR-FML/B/B012/B012) 22-03-2017 19:21:44

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024