Manado, 18/3 (Antara Sulut) - Simpang siur berita yang beredar dikalangan komunitas atau club motor di Manado dimana managemen Hasjrat Yamaha dianggap melecehkan para pecinta roda dua dengan menggunakan brand tersebut mengundang reaksi para pimpinan maupun anggota komunitas.
Reaksi itu muncul manakala managemen Hsjrat Yamaha Manado yang beredar diberbagai Medsos ditulis oleh namanya tercantum "hasjrat Pincab" menganggap bila komunitas motor yang menggunakan brand-nya layak pengemis, yang ditegaskan pula bilamana "boleh jadi pengemis kitapun ada aturannya".
Ketua Komunitas Yamaha R25 Owners Indonesia (YROI) Chapter Manado Budi Utama melihat adanya tanggapan itu terhadap komunitas mengundang reaksi.
"Yang katakan komunitas itu pengemis, perlu ditatar fungsi dan jabatannya di managemen. Selaku pimpinan komunitas YROI Manado yang disetujui bersama para pemgurus dan member akan memboikot berbagai agenda maupun kegiatan nantinya digelar oleh pihak hasjat Abadi Manado," ujar Budi Utama.
Dia mengatakan, toh perusahaan itu tidak ada konstribusinya sama sekali dengan YROI Manado, apalagi untuk komunitas lainnya. Apa yang harus dibanggakan dari hasrjat abadi manado.
"Harusnya selaku managemen mendukung namanya komunitas. Biar bagaimana pun komunitas itu bukan layaknya perusahaan disetiap pengurus maupun member dapat gaji. Kita pun membentuk komunitas sekaligus mendukung brant Yamaha itu sendiri untuk menarik konsumen sekaligus penyambung lidah akan produk Yamaha. Kalau pun dianggap komunitas itu pengemis, berarti sudah melecehkan komunitas, meski yang dituju mungkin salah satu komunitas yang dianggap punya permasalahan, tetapi sebagai komunitas merasa sikap dan pernyataan yang diucapkan Pincab tidak elegan," ujar Utama menyesalkan.
Dengan adanya anggapan yang melecehkan komunitas kata Budi Utama, maka selaku komunitas YROI terbuka untuk brand lain yang menganggap komunitas motor sebagai ajang silahturahmi untuk kegiatan sosial kemasyarakatan dan mengutamakan "safty riding".
Dari komunitas inilah kita bukan sekedar teman tapi kita adalah keluarga. Dari pelosok desa sampai perkotaan, dari kota/kabupaten satu ke kota/kabupaten lain di semua provinsi dapat saling mengenal bahkan bercanda hanya untuk kebersamaan dalam satu aspal.
"Semoga komunitas yang ada di Manado bahkan dari Sabang sampai Merauke terus mengutamakan kebersamaan tanpa melihat suku ras dan agama, karena kita satu sebagai pengguna jalan yang tertib berkendara," ujarnya.

Pewarta : Melky Rudolf Tumiwa
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024