Tomohon, (AntaraSulut) - Sebanyak 19 dari 26 senat Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) Sulawesi Utara masih mendukung Rektor Yopie AT Pangemanan SPd MM yang dinonaktifkan oleh Yayasan Ds AZR Wenas.
"Dari hasil rapat yang dilaksanakan Rabu (8/2) senat menolak pemberhentian dan mendukung sepenuhnya kepemimpinan Rektor UKIT Yopie AT Pangemanan sampai akhir periode tahun 2019," kata Sekretaris Senat Joni Tampilong ST MM di Tomohon, Kamis.
Penolakan ini, menurut dia, diambil karena alasan dan proses pemberhentian tidak sesuai dengan statuta UKIT.
Keputusan senat selanjutnya, kata Tampilong adalah menugaskan rektor melakukan deklarasi dan publikasi sikap senat kepada badan pengurus Yayasan Ds AZR Wenas dan pihak-pihak terkait.
Senat juga bersepakat memberikan sanksi pembebastugasan sementara dari jabatan struktural dan fungsional bagi para dosen tetap UKIT yang telah melakukan provokasi dan pembangkangan terhadap institusi, sanksi selanjutnya diserahkan kepada pimpinan universitas dan fakultas.
"Senat juga menerima dan mengesahkan rencana kerja dan rencana anggaran belanja dan pendapatan UKIT tahun 2017," katanya.
Rektor Pangemanan sendiri yang dikonfirmasi mengatakan bunyi statuta adalah rektor diangkat dan diberhentikan oleh badan pengurus berdasarkan usulan senat.
"Baik kegiatan akademik maupun administrasi di UKIT masih berjalan baik dan terkendali," kata Rektor.
Menurut Pangemanan, pemberhentian dirinya kembali dikaitkan dengan ijazah yang telah ditegaskan berbagai pihak dan yayasan sudah "clear", tidak bermasalah.
"Saya menduga ada sesuatu yang melatari keputusan pemberhentian ini. Saat ini ada proses hukum yang masih berjalan atas pelanggaran akademik dan hasil penyidikan Polda telah menetapkan tersangka. Sikap kami tetap konsisten yaitu persoalan yang telah masuk ranah hukum biarlah berproses," katanya.
Beberapa waktu lalu, Pangemanan sempat dinonaktifkan diduga karena persoalan serupa yakni ijazah strata dua, hanya saja kisruh itu bisa diselesaikan dan kembali dipercayakan menjabat sebagai rektor.***4***
(T.K011/B/G004/G004) 09-02-2017 23:22:46
"Dari hasil rapat yang dilaksanakan Rabu (8/2) senat menolak pemberhentian dan mendukung sepenuhnya kepemimpinan Rektor UKIT Yopie AT Pangemanan sampai akhir periode tahun 2019," kata Sekretaris Senat Joni Tampilong ST MM di Tomohon, Kamis.
Penolakan ini, menurut dia, diambil karena alasan dan proses pemberhentian tidak sesuai dengan statuta UKIT.
Keputusan senat selanjutnya, kata Tampilong adalah menugaskan rektor melakukan deklarasi dan publikasi sikap senat kepada badan pengurus Yayasan Ds AZR Wenas dan pihak-pihak terkait.
Senat juga bersepakat memberikan sanksi pembebastugasan sementara dari jabatan struktural dan fungsional bagi para dosen tetap UKIT yang telah melakukan provokasi dan pembangkangan terhadap institusi, sanksi selanjutnya diserahkan kepada pimpinan universitas dan fakultas.
"Senat juga menerima dan mengesahkan rencana kerja dan rencana anggaran belanja dan pendapatan UKIT tahun 2017," katanya.
Rektor Pangemanan sendiri yang dikonfirmasi mengatakan bunyi statuta adalah rektor diangkat dan diberhentikan oleh badan pengurus berdasarkan usulan senat.
"Baik kegiatan akademik maupun administrasi di UKIT masih berjalan baik dan terkendali," kata Rektor.
Menurut Pangemanan, pemberhentian dirinya kembali dikaitkan dengan ijazah yang telah ditegaskan berbagai pihak dan yayasan sudah "clear", tidak bermasalah.
"Saya menduga ada sesuatu yang melatari keputusan pemberhentian ini. Saat ini ada proses hukum yang masih berjalan atas pelanggaran akademik dan hasil penyidikan Polda telah menetapkan tersangka. Sikap kami tetap konsisten yaitu persoalan yang telah masuk ranah hukum biarlah berproses," katanya.
Beberapa waktu lalu, Pangemanan sempat dinonaktifkan diduga karena persoalan serupa yakni ijazah strata dua, hanya saja kisruh itu bisa diselesaikan dan kembali dipercayakan menjabat sebagai rektor.***4***
(T.K011/B/G004/G004) 09-02-2017 23:22:46