Manado, (Antarasulut) - Dinas Kesehatan Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara mencatat masih ada dua Balita penderita gizi buruk sepanjang tahun 2017 di kota itu.

"Kasus gizi buruk ditemukan di Puskesmas Bahu, Kecamatan Mapanget dan Puskesmas Ranomuut, Kecamatan Paal Dua," kata Kepala Dinas Kesehatan Manado, Robby Mottoh, di Manado. 

Dia mengatakan kedua anak penderita gizi buruk tersebut, seorang laki-laki dan satunya perempuan masing-masing berusia antara dua dan tiga tahun.

"Mereka terus dalam pemantauan dan pengawasan untuk memastikan perkembangan kondisinya setiap saat," kata Mottoh.

Menurut Mottoh jumlah penderita gizi buruk di Manado, mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sepanjang 2015 sampai pertengahan 2016 ada lima orang, dan pada akhir 2016 sampai awal 2017 turun tersisa dua orang.

Mottoh mengatakan turunnya angka kasus gizi buruk tersebut, wujud kerja keras semua pemangku kepentingan yakni pemerintah daerah bersama instansi terkait, PKK dan masyarakat umum.

Ia menjelaskan penderita gizi buruk itu, disebabkan faktor ekonomi dan pendidikan seperti kurangnya pengetahuan dan tingkat kemiskinan yang membuat bayi maupun balita tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup.

"Ada juga yang sudah bawaan sejak lahir, yang kondisinya di bawah standar. Kasus ini susah diatasi dan berkepanjangan, tapi tetap diberikan pendampingan agar bisa sehat seterusnya," katanya.

Dia mengatakan gizi buruk masih menjadi masalah di perkotaan, seperti Manado terkait masih ditemukan kondisi permukiman kumuh, dan ini satu pekerjaan ekstra keras.

Guna menekan angka gizi buruk hingga tuntas, katanya akan terus melakukan intervensi dengan pendampingan melalui unit Puskesmas, pos pelayanan terpadu sampai Posyandu dengan makanan tambahan dan pendamping ASI, terutama susu sehingga mereka bisa sehat kembali. ***4***



(T.KR-JHB/B/H007/H007) 23-01-2017 14:13:03

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024