Tomohon, (AntaraSulut) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), Octavianus DS Mandagi mengatakan, kerusakan tanaman petani Kelurahan Pangolombian, Kecamatan Tomohon Selatan, segera diteliti penyebabnya.

"Nah memang di sekitar lokasi tanaman mentimun ada aktivitas Pertamina Geothermal Energy Lahendong kluster V dan Pertamina. Belum bisa dipastikan layu tanaman tersebut akibat terjadinya dugaan pencemaran atau tidak," kata Mandagi di Tomohon, Rabu.

Mantan Kepala Dinas Tata Ruang, Persampahan dan Pertamanan itu menambahkan, dirinya dan beberapa personel dinas lingkungan hidup telah melakukan pengecekan lapangan.

"Memang ditemukan pada areal penanaman sekitar 20 kali 30 meter tanaman mentimun layu. Tapi kami belum bisa memastikan sebab kerusakan tanaman tersebut," katanya.

Di sekitar lokasi tamanan rusak, kata dia, tidak tercium bau belerang ataupun uap panas yang keluar, meski demikian pihaknya akan melakukan uji terlebih dulu.

"Kita akan bekerja sama dengan dinas pertanian untuk meneliti apakah layu mentimun tersebut akibat hama atau bukan. Kalau memang sebabnya karena hama maka tidak akan dilanjutkan dengan uji laboratorium," ujarnya.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Aneke Gosal menambahkan, apabila ada sebab lain penyebab kerusakan, pihaknya akan menyurati PGE Lahendong untuk melakukan uji laboratorium.

"Kami juga akan menyurati mereka (PGE Lahendong) terkait hal ini. Intinya hanya menindaklanjuti apa yang menjadi laporan masyarakat Pangolombian agar bisa selesai," ujarnya.

Sementara itu Humas PGE Lahendong Dimas Wibisono yang berulang kali dihubungi melalui telepon selularnya untuk dikonfirmasi laporan yang ditindaklanjuti Dinas Lingkungan Hidup Kota Tomohon tidak menjawab meskipun ada nada panggilan tanda tersambung.***4***

(T.K011/B/H005/H005) 11-01-2017 10:22:59

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024