Manado, 6/1 (Antara) - Curah hujan yang tinggi pada bulan Januari 2017 bisa mengganggu distribusi kebutuhan pokok dan mampu memicu inflasi di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Kondisi cuaca dengan curah hujan tinggi hingga Januari 2017 ini yang berpotensi mengganggu produksi dan distribusi bahan makanan," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Soekowardojo di Manado, Jumat.

Soekowardojo mengatakan curah hujan yang tinggi ini harus menjadi perhatian bersama baik pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya karena mampu mengganggu distribusi kebutuhan pokok masyarakat.

"Apalagi di Kota Manado yang selalu menjadi pemicu inflasi yang tinggi yakni bahan makanan," kata Soekowaedojo.

Dia menjelaskan tim pengendali inflasi daerah (TPID) harus terus berkoordinasi dengan baik sehingga jika terjadi kekosongan kebutuhan pokok akan segera dipasok.

"Jangan sampai gangguan distribusi kebutuhan pokok tersebut memicu inflasi cukup tinggi di awal tahun 2017," jelasnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut Moh Edy Mahmud mengatakan hampir setiap bulannya yang memicu inflasi Kota Manado yakni bahan makanan.

"Bahan makanan yang biasa memicu inflasi ataupun deflasi di Kota Manado yakni cabai tawit, tomat sayur, bawang merah," katanya.

Kebutuhan pokok tersebut, katanya, memang rentan dengan curah hujan yang tinggi dan bisa menjadi sangat mahal dengan peningkatan di atas 100 persen.

Dia menjelaskan pada Desember 2016, inflasi Sulawesi Utara yang diwakili oleh Kota Manado tercatat sebesar -1,52 persen (mtm) atau mengalami deflasi.

Secara tahunan, inflasi Sulut pada Desember 2016 tercatat sebesar 0,35 persen (yoy).

Inflasi bulanan Kota Manado pada Desember 2016 juga tercatat sebagai yang terendah di Indonesia.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Hanny Wajong mengatakan pihaknya akan terus memantau pergerakan harga kebutuhan pokok yang sering sekali memicu inflasi di Kota Manado.

"Selain memantau harga juga mengawasi stok yang ada di tangan pedagang maupun distributor," kata Hanny.

Hanny mengatakan pihaknya telah membentuk tim khusus memantau dan mengawasi semua kebutuhan pokok masyarakat agar tetap tejaga dengan baik.

Jika terjadi pergerakan harga yang cukup signifikan pemerintah akan segera memasok dari daerah sentra lainnya. ***3***

(T.KR-NCY/B/T007/T007) 06-01-2017 09:53:42

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024