Manado (Antarasulut) - Sekdakot Manado, Haefrey Sendoh memimpin TAPD melakukan konsultasi APBD 2017 di provinsi bersama ketua DPRD Manado Noortje Henny Van Bone, Jumat malam .
    
     Dalam konsultasi yang dipimpin Asisten III Sekretaris Daerah Provinsi, Christian Talumepa, ada banyak masukan, pertanyaan dan rekomendasi yang disampaikan oleh tim provinsi untuk dimasukan dalam APBD Manado, antara lain rasionalisasi anggaran tambahan beban kerja, dana UC dan BPJS, pembuatan jalan yang menggunakan DAK tetapi belum ada lahan dan harus dialihkan agar tidak berpengaruh pada DAK tahun depan, juga bantuan ke PMI yang harus melalui hibah khusus, serta anggaran jalan yang sudah dua tahun berturut-turut dimasukan tetapi tak pernah dilaksanakan.

     Namun dalam konsultasi tersebut, Sekdakot Haefrey Sendoh, tidak berbicara menanggapi semua pertanyaan karena menurutnya sejak awal pembahasan KUA-PPAS hanya sekali ikut dan tak diundang atau dipanggil, sampai semuanya selesai, kemudian diberhentikan sementara dan belum ada pencabutan SK Plt, sehingga menyerahkan dijawab oleh kepala Bappeda dan SKPD lainnya.

     "Saya tidak ikut memutuskan ini, karena tidak bertandatangan, semoga tidak berdampak hukum," katanya.

     Ketua Bappeda Manado Bart Assa, yang menjawab pertanyaan dan masukan dari provinsi, kemudian mengenai proyek yang dialihkan untuk menyelamatkan DAK juga akhirnya Sekwan Ferry Siwi, yang sebelumnya menjabat sebagai Kadis PU membantu menjawab.      Konsultasi berakhir pukul 22.00 Wita, dan TAPD Manado akan memasukan semua rekomendasi dari provinsi dalam APBD.   

     Ketua DPRD Manado, Noortje Henny Van Bone, mengaku senang dengan berakhirnya konsultasi, karena baik Pemkot dan DPRD sudah sinergis dalam melakukan tugas dan berharap kiranya semua dapa berjalan baik di tahun depan. ***


Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024