oleh Jorie M R Darondo

Manado, 5/12 (Antara) - Wali Kota Manado GSV Lumentut mengatakan sempat merasa kaget saat mengikuti simulasi pembebasan sandera yang digelar Batalyon Infanteri Raider 712 Wiratama.

"Sempat kaget saat terlibat dalam simulasi itu," kata Lumentut, usai pelaksanaan simulasi di Manado, Senin.

GSV Lumentut mengatakan saat di Pulau Bunaken, sudah mendapatkan informasi bahwa akan ada kegiatan simulasi di kantor yang dilakukan Raider.

Pada saat itu, berpikir simulasi yang akan dilakukan pasukan khusus Raider tersebut biasa saja.

"Tetapi saat tiba di kantor, saya sudah dicegat dan ditodong dengan pistol dan terus disandera," katanya.

Ia menambahkan, saat tersebut sempat kaget dan takut kalau pistol itu meledak.

"Skenario simulasi berjalan terus, dan saya dalam posisi tidak siap betul," katanya.

Terkait kegiatan itu, Lumentut mengatakan senang dengan adanya simulasi dari Raider tersebut.

Dengan adanya kegiatan TNI AD, paling tidak bagi saya, sebagai Wali Kota Manado ada jaminan keamanan, kalau ada tindakan teroris.

Ini karena adanya pasukan-pasukan khusus bertindak menyelamatkan yang disandera.

"Latihan begini dalam rangka meningkatkan profesionalisme dari TNI untuk mengawal Indonesia khususnya Manado," katanya.

Dalam simulasi tersebut menceritakan Wali Kota Manado GSV Lumentut diculik kelompok bersenjata saat akan memasuki kantor wali kota.

Kelompok tersebut kemudian menyandera wali kota kemudian melakukan berbagai permintaan tuntutan.

Aksi penyanderaan tersebut kemudian diinformasikan ke Danrem 131 Santiago, yang selanjutnya mengerahkan Raider 712 untuk melakukan penyelamatan dan pembebasan terhadap sandera.�������

����Tim Raider 712 kemudian mengerahkan sejumlah personel, dengan menggunakan kendaraan maupun helikopter untuk membebaskan��Wali Kota Manado.

Dalam misi pembebasan itu terjadi aksi baku tembak dengan kelompok bersenjata dan berhasil melumpuhkan para penyandera.

Pada aksi tersebut, Wali Kota Manado kemudian dapat dibebaskan oleh Raider 712.***2***

(T.J009/B/G004/G004) 05-12-2016 21:46:28

Pewarta :
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024