Manado, (Antara) - Pasar murah yang akan digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut diharapkan dapat menekan inflasi di Kota Manado.

"Karena biasanya inflasi di Manado akan meningkat di Desember karena tingkat konsumtif masyarakat yang meningkat. Dengan adanya pasar murah diharapkan hal ini bisa ditekan," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Hanny Wajong di Manado, Jumat.

Desember biasanya angka inflasi di Manado tinggi dan berada di atas angka nasional sehingga dengan adanya pasar murah Natal diharapkan mampu menekan inflasi, ujarnya.

Hanny menambahkan dengan adanya pasar murah Natal sejumlah kebutuhan pokok di sentra perdagangan Kota Manado harganya tetap tetap stabil.

Hal ini karena jika harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang cukup tinggi pasti akan berdampak pada inflasi.

Terlebih inflasi Manado selalu dipicu oleh bahan makanan seperti beras, cabai dan lain sebagainya yang perlu dijaga agar tetap stabil.

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Peter Jacobs mengungkapkan selain pemerintah, BI juga terus memantau pergerakan harga kebutuhan pokok, terlebih yang memberikan andil cukup besar pada inflasi.

"Saat ini yang perlu kita jaga yakni inflasi pada kelompok volatile foods yang bergejolak terutama disumbang oleh komoditas cabai rawit, bawang dan tomat," katanya.

Menurut dia, perubahan harga komoditas di Sulut sangat dipengaruhi beberapa faktor antara lain musim dan cuaca. 

Sedangkan di tata niaga, pergerakan harga dominan disebabkan oleh mekanisme pasar yang tidak kompetitif, sehingga harga mudah sekalli fluktuatif.

Oleh karena itu, yang harus diperhatikan bersama saat ini, yakni kestabilan harga jangan sampai mengalami lonjakan yang cukup tinggi dengan memperlancarkan distribusi barang hingga ke pasar serta menjaga ketersediannya.***3***

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024