Manado, 27/10 (Antara) - Bank Mandiri bekerja sama dengan Perum LKBN Antara menggelar fokus grup diskusi (FGD) peran kredit usaha rakyat (KUR) dalam penguatan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Sulawesi Utara (Sulut).

"Kegiatan ini sangat penting dilakukan sejalan dengan tujuan pemerintahan Joko Widodo untuk memanfaatkan KUR untuk sektor produktif," kata Vice President Mandiri Area Manado Heriyadi saat pelaksanaan FGD di Hotel Grand Puri Manado, Kamis.

Heriyadi mengatakan peran KUR, memang menjadi penting dengan adanya kebijakan Presiden tersebut.

Pada prinsipnya KUR itu memberikan kemudahan, namun ada syaratnya, dimana nasabah atau debitur mudah mendapatkan semuanya, cukup keterangan kelurahan dan dapat akses perbankan.

Kemudian, katanya, ada keringanan, suku bunga sembilan persen, pemerintah berikan subsidi, agunan untuk kredit mikro tidak dipersyaratkan dan kecil minim 30 persen agunan.

Memang pengembalian kredit KUR kurang bagus, contoh NPL yang tinggi tidak sehat untuk perbankan.

"Untuk mengatasinya perlu merubah pola pikir semua masyarakat, dan kredit tersebut bukanlah hibah, sehingga perlu edukasi dari pemerintah daerah dan media.

Wali Kota Manado Vicky Lumentut mengatakan FGD yang dilakukan Mandiri dan LKBN Antara ini sangat baik karena akan mendorong sektor riil di Kota Manado meningkat lebih tinggi.

"Saya berharap FGD akan memunculkan rekomendasi untuk mendorong tumbuh kembangnya UMKM di Kota Manado," kata Vicky saat membuka kegiatan tersebut.

Wali kota mencontohkan bahwa saat ini dengan kunjungan wisatawan mancanegara yang cukup tinggi, sehingga saat ini di Manado masih terbatas souvenir.

"Kami berharap dalam diskusi ini dapat menghasilkan produk-produk unggulan dari UMKM untuk kebutuhan sektor pariwisata di Sulut," katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulut Rene Hosang mengatakan pemerintah wajib untuk membina UMKM di daerah.

Melalui Dinas Koperasi dan UMKM berkewajiban untuk membina UMKM, agar semakin berkualitas.

"Saat ini banyak dana KUR yang dikucurkan oleh pemerintah melalui perbankan, namun perlu diketahui oleh masyarakat terlebih UMKM bahwa dana tersebut harus dikembalikan," katanya.

Pemerintah, katanya, hanya memberikan kemudahan namun dana tersebut milik masyarakat dan harus dikembalikan. "Hal ini yang harus diingat oleh penerima KUR," jelasnya.

Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara Ahmad Husain mengatakan OJK mempunyai beberapa program dalam meningkatkan serta berdayakan UMKM.

Dia mengatakan program-program OJK tersebut akan bersinergi dengan pemerintah dan perbankan di masing-masing daerah agar terimplementasi dengan baik.

"Memang beberapa program OJK terkait pemberdayaan UMKM, karena menyadari akan memberikan kontribusi paling besar bagi pengembangan ekonomi.

Pakar Hukum Dagang Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado Dr Jemmy Sondakh mengatakan UMKM adalah bagian tidak terpisahkan dari perekonomian nasional.

"Ada beberapa contoh kasus di negara lain yang hanya soal hutang-piutang berdampak pada sistem perekonomian daerah," katanya.

Sebenarnya peminjam tidak ada niat untuk sampai pada kredit macet, namun kurangnya pendampingan sehingga hal tersebut terjadi.

Sehingga, katanya, sangat perlu edukasi dari pemerintah dan perbankan agar penerima kredit memiliki rasa pengembalian yang tinggi.

Kepala Biro LKBN Antara Sulut Guido Merung selaku moderator menyampaikan bahwa UMKM ini merupakan pahlawan-pahlawan ekonomi yang memiliki peran sangat penting dalam roda perekonomian daerah.

"UMKM merupakan sektor yang tidak mudah jatuh hanya karena krisis ekonomi, karena pengalaman tahun-tahun sebelumnya, UMKM tetap bertahan," jelas Guido.

Dia mengutip kata Albert Einstain kesuksesan ditentukan oleh satu persen pikiran dan 99 persen perbuatan atau tindakan nyata.

Ketua Panitia Marlita Korua mengatakan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan peran serta UMKM dalam membangun ekonomi di Manado dan sekitarnya.

"Jika UMKM di Manado kuat, maka semua daerah sekitar akan mengikutinya, sehingga pertumbuhan ekonomi di Sulut lebih berkualitas dan merata di 15 kabupaten dan kota," jelasnya.

FGD Bank Mandiri dan LKBN Antara tersebut dihadiri oleh puluhan UMKM di Sulut, Kamar Dagang Industri Indonesia Sulut, pakar ekonomi, pemerintah daerah, instansi terkait serta sejumlah media.***3***





(T.KR-NCY/B/G004/G004) 27-10-2016 16:56:42

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024