Manado, (AntaraSulut) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mengajak wartawan memberitakan kesejukan bukan isu suku, agama, ras, antargolongan (SARA) yang dapat memecahbelah kerukunan yang sudah terbangun lama.

"Media cetak, elektronik dan media sosial terkadang memuat tema-tema yang secara tidak sadar bisa berdampak terhadap kondusivitas daerah. Beritakanlah yang proporsional," ajak Wagub di Manado, Kamis.

Dekatnya penyelenggaraan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Bolaang Mongondow, kata dia, makan pemberitaan menyejukkan penting menjadi dikonsumsi warga masyarakat, katanya.

Menurut Ketua DPRD Sulut periode 2014-2015 itu, mengangkat isu SARA dapat membahayakan stabilitas keamanan di provinsi berpenduduk lebih dari 2,5 juta jiwa ini.

"Tak usahlah mengangkat isu-isu SARA dalam pemberitaan, mari secara bersama-sama kita pertahankan keamanan. Jangan hanya karena kepentingan pilkada merusak kenyamanan bersama," ujarnya.

Hal lainnya yang berpotensi dapat memecah-belah kerukunan adalah pemikiran kedaerahan yang diangkat oleh media.

"Media hendaknya jangan buat berita yang menonjolkan kedaerahan, contohnya pejabat harus dari daerah, jangan seperti itu. Pemberitaan harus cerdas dan menyejukkan. Bisa saja disentil kualitas seseorang, tapi jangan latar berlakang kesukuan," harapnya.***2***

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menambahkan, wartawan adalah mitra pemerintah daerah yang secara bersama-sama membangun daerah tanpa mengabaikan fungsi kontrolnya.***2***





(T.K011/B/G004/G004) 20-10-2016 20:59:45

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024