Manado, 22/9 (Antara) - Komoditas jagung masih mendominasi transaksi dalam pasar lelang komoditi agro (PLKA) ke-8 di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Akhir-akhir ini, komoditi jagung selalu memegang peranan dalam transaksi PLKA hingga di atas 60 persen dari total transaksi yang terjadi," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Hanny Wajong di Manado, Kamis.

Dia mengatakan dalam PLKA ke-8 ini jagung berhasil ditransaksikan dengan harga Rp3.500 per kilogram dengan jumlah 1.000 ton sehingga total transasksi mencapai Rp3,5 miliar.

"Tingginya petani jagung dalam memanfaatkan PLKA sangat menggembirakan, karena dipertemukan langsung dengan pembeli, sehingga harga lebih baik," jelasnya.

Pihaknya berharap komoditas lainnya juga akan seperti jagung, agar PLKA di Sulut akan berkembang lebih cepat.

Dalam PLKA ke-8 ini, selain jagung juga ditransaksikan Arang tempurung sebesar Rp450 juta, beras Rp180 juta, komoditas cengkih Rp900 juta, gula merah Rp2,7 juta, kacang tanah Rp12,8 juta dan telur Rp25 juta.

Dalam PLKA di Sulut selain jagung juga ada gabah, beras, cengkih, kopra, produk perikanan, perkebunan, peternakan, pertanian dan industri rumah tangga lainnya.

"Namun produk-produk tersebut belum bisa menyamai transaksi yang terjadi pada komoditas jagung," jelasnya.

Tahun 2016 ada delapan kali pelaksanaan PLKA yang semuanya dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). ***3***

(T.KR-NCY/B/B012/B012) 22-09-2016 15:16:16

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024