Manado, 23/8 (Antara) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengharapkan Kementerian Keuangan tidak memangkas dana transfer daerah karena akan mempengaruhi pembangunan di kawasan Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampapua).

"Pemotongan dana tranfer daerah bertentangan dengan program Nawa Cita yang digulirkan Presiden Jokowi yakni membangun dari pinggiran," kata Gubernur Dondokambey pada konsultasi regional produk domestik regional bruto Sulampapua di Manado, Selasa.

Menurut Gubernur, semakin kecilnya dana transfer daerah, wilayah-wilayah di kawasan Sulampapua tidak bisa berkreasi membangun sektor ekonominya menopang dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kawasan ini hendaknya mendapatkan perhatian karena paling banyak ruang dan semua memiliki sumberdaya alam. Saya kebetulan belum bertemu dengan Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani, kalau ketemu, saya akan kritisi kebijakan tersebut," ujarnya.

Lagi menurut Gubernur, kontribusi Sulampapua terhadap ekonomi nasional tidak sampai 10 persen di tahun 2015, namun dari sisi pertumbuhan ekonomi berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sebesar 4,98 persen.

Selain itu, data di tahun 2015 hanya tiga provinsi di kawasan Sulampua yang presentasi penduduk miskin di bawah rata-rata nasional, bahkan ada beberapa provinsi yang hampir mencapai 30 persen penduduk miskinya.

"Pada periode kepemimpinan saya bersama dengan Wakil Gubernur Steven Kandouw telah menyikapinya dengan hanya menetapkan target pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,5 persen per tahun dan fokus pada pengentasan kemiskinan, penanggulangan pengangguran, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta peningkatan pemerataan pendapatan masyarakat," ujarnya.

Gubernur menambahkan, saat ini pertumbuhan ekonomi Sulut ditunjang lewat sektor pariwisata, di mana hanya dalam waktu satu bulan sebanyak 11 ribu turis asal China datang di Sulut.

Pertumbuhan sektor industri pariwisata ini, kata dia, memberikan kontribusi positif terhadap penurunan angka pengangguran dan kemiskinan di Sulut yang saat ini mencapai 8,3 persen dari angka sebelumnya 8,98 persen.

"Pariwisata di tiga kawasan itu ibarat perawan yang belum disentuh," katanya.***3***



(T.K011/B/I006/I006) 23-08-2016 10:07:38

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024