Jakarta, 27/7 (Antara) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla mengumumkan menteri-menteri barunya hasil perombakan kabinet kedua di teras belakang Istana Merdeka Jakarta, Rabu.

        Jokowi yang mengenakan setelan jas biru tua, sementara Wapres Jusuf Kalla yang mengenakan kemeja batik lengan panjang mulai mengumumkan kabinet barunya sekitar pukul 11.20 WIB.

        "Saya selau ingin maksimal bekerja lebih cepat, efektif, tim solid sehingga hasilnya nyata dalam waktu secepatnya, berdasarkan itu saya dan Wapres melakukan perombakan kabinet kedua," kata Presiden Jokowi.

        Jokowi menyebutkan selain melakukan pergeseran beberapa menteri dan pimpinan lembaga, ia juga melakukan penyegaran di beberapa pos kementerian.

        Pergeseran beberapa menteri dan ketua lembaga yaitu Luhut Binsar Pandjaitan menjadi Menko Kemaritiman, Bambang Brodjonegoro menjadi Menteri PPN/Kepala Bappenas, Sofyan Djalil menjadi Menteri Pertanahan/Kepala BPN, dan Thomas Lembong menjadi Kepala BKPM.

        Sementara penyegaran yang dilakukan dengan memasukkan energi baru yaitu Wiranto sebagai Menko Polhukam, Sri Mulyani Indrawati sebagai Menkeu, Eko Putro Sandjojo sebagai Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Karya Sumadi sebagai Menhub, Muhajir Efendi sebagai Mendikbud, Enggartiasto Lukito sebagai Mendag, Erlangga Hartarto sebagai Menperin dan Archandra Tahar sebagai Menteri ESDM.

        "Semangat perombakan adalah memberi manfaat nyata dan dirasakan masyarakat, setelah ini jam 13.30 WIB dilantik langsung bekerja ikuti sidang paripurna," ujar Presiden.

        Dalam pengantarnya, Presiden Jokowi mengatakan dalam dua tahun pemerintahannya menghadapi tantangan untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan kaya miskin antarwilayah.

        "Inilah masalah yang harus kita percepat penyelesaian ya, harus perkuat ekonomi nasional menghadapi tantangan ekonomi global yang melambat dan penuh kompetisi," tuturnya.

        Ia juga menekankan pentingnya untuk selalu mengedepankan kecepatan dalam bertindak dan mengambil keputusan karena akan dirasakan manfaatkan oleh rakyat dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.

        Sementara itu menteri-menteri baru atau yang digeser hadir semua di teras belakang Istana Merdeka Jakarta. Mereka mengenakan kemeja warna putih dan bawahan hitam atau gelap.
Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh menteri, terutama yang baru dilantik, untuk tidak memiliki visi misi.

"Mungkin yang (menteri) baru, perlu saya sampaikan bahwa tidak ada visi misi menteri, yang ada adalah visi misi presiden dan wakil presiden. Semua kementerian/lembaga harus satu garis lurus dengan visi misi tadi," kata Presiden Jokowi saat memimpin Rapat Paripurna di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.

Jokowi juga mengingatkan bahwa seluruh kebijakan yang diambil, terutama yang berdampak luas terhadap rakyat harus dibicarakan melalui rapat kabinet, baik rapat paripurna maupun rapat terbatas.

Jokowi juga mengingatkan bahwa kebijakan yang telah diambil dalam rapat-rapat kabinet harus didukung sepenunhnya oleh seluruh anggota Kabinet Kerja.

"Keputusan yang telah diambil rapat kabinet maka semuanya harus satu suara dan konsisten mengambil keputusan tersebut, semuanya bersatu memberikan dukungan secara penuh," tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Presiden kembali mengingatkan para menterinya untuk fokus pada permasalahan yang besar, yakni berkaitan dengan pangan, pengurangan kesenjangan yakni kesenjangan antara kaya-miskin maupun pembangunan antarwilayah.

"Ini masalah penting yang harus kita selesaikan, kemiskinan dan pengangguran adalah hal yang harus cepat diatasi," kata Presiden di depan semua pembantunya di Kabinet Kerja.

Jokowi mengatakan tantangan yang dihadapi saat ini tidak ringan, terutama yang berkaitan dengan ekonomi global.

Untuk itu, Presiden mendorong para pembantunya untuk fokus beberapa visi misi pemerintah harus bisa diwujudkan, terutama masalah infrastruktur. 

    

Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024