Manado, 27/6 (Antara) - Provinsi Sulawesi Utara memperingati Hari Antinarkotika Internasional (HANI) tahun 2016, melalui apel bersama diikuti berbagai komponen masyarakat.

Apel tersebut dipimpin Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw, di Manado, Senin.

Kepala BNN Budi Waseso dalam sambutan tertulis dibacakan Wagub Steven Kandouw mengatakan peringatan ini, sebagai bentuk keprihatinan terhadap permasalahan Narkoba di dunia yang belum dapat diselesaikan dengan tuntas.

"Sehingga sangat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya.

Ia mengatakan, tema Hari Antinatkotika mendengarkan suara hati anak-anak, generasi muda merupakan langkah awal untuk membantu mereka tumbuh sehat dan aman dari penyalahgunaan Narkoba.

"Tema ini mengandung makna bahwa anak-anak dan generasi muda adalah tumpuan harapan bangsa, oleh karena itu harus kita jaga, agar tidak terjerumus penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba," katanya.

Pada bagian lain dalam sambutan itu, ia mengatakan berdasarkan hasil survei penyalahgunaan narkotika menunjukkan, angka prevalensi penyalahgunaan narkotika di tanah air cenderung naik dari tahun ke tahun.

Tahun 2015, prevalensi penyalahgunaan narkotika sebesar 2,20 persen atau lebih dari empat juta orang terdiri dari penyalahgunaan pakai, teratur pakai,�maupun pecandu.

Selain itu, BNN juga berhasil mengungkapkan 72 jaringan sindikat narkotika baik nasional maupun internasional, yang terdiri jaringan sindikat Tiongkok, Malaysia, Afrika Barat, Timur Tengah, Pakistan, China dan sindikat jaringan ganja.

Sedangkan barang bukti yang berhasil disita, terdiri atas narkotika jenis sabu sebesar 2,8 ton, ekstasi 707.864 butir, ganja 4,1 ton dan lahan ganja seluas 63 hektare.***2***



(T.J009/B/I006/I006) 27-06-2016 12:33:01

Pewarta : Jorie M R Darondo
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024