Tomohon, (AntaraSulut) - Indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Tomohon tahun 2015 mencapai 73,56, lebih tinggi dibandingkan angka Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), pertanda IPM daerah tersebut di atas daerah lain di provinsi itu.
"IPM Provinsi Sulut hanya pada angka indeks 69,96, sementara Tomohon 73,56," kata Wali Kota Tomohon Jimmy F Eman pada acara sinkronisasi dan verifikasi rencana strategis satuan kerja perangkat daerah(SKPD) dengan rancangan awal rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2016-2021 di Tomohon.
IPM ini, kata Eman mengukur tingkat pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Bagi kalangan profesional maupun khalayak umum, untuk menilai kemajuan suatu daerah dapat dilihat dari berbagai segi tetapi yang paling utama dilihat yaitu satu item yakni IPM.
Dari indeks, ini kata Eman, dapat melihat sejauh mana kemajuan suatu wilayah, dan capaian dalam indeks ini merupakan hasil kerja keras pemerintah dan masyarakat Kota Tomohon.
"Pada indikator lainnya seperti angka pengangguran sebesar 7,84 persen sementara Provinsi Sulut 9,00 persen. Begitupun dengan angka kemiskinan sebesar 6,28 persen berbanding 9,00 persen," kata Wali Kota Tomohon Jimmy F Eman di Tomohon, Jumat.
Wali Kota Eman menambahkan angka harapan hidup Tomohon mencapai 72,92 tahun lebih tinggi dibandingkan rata-rata Provinsi Sulut 70,90 tahun.
Begitu pula dengan capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 6,90 persen juga melebihi Provinsi Sulut yakni 6,31 persen.
"Pemerintah kota sementara mensinkronkan rancangan awal RPJMD tahun 2016-2021 dengan rancangan rencana strategis SKPD. Capaian IPM yang mengukur beberapa indikator seperti kesehatan, pendidikan dan ekonomi juga akan menjadi pijakan," katanya.
Dia menambahkan, verifikasi rancangan rencana strategis SKPD Kota Tomohon 2016-2021 dengan "tag line" EMAS yakni "E-Government", Mengubah Wajah Kota, Akselerasi Pembangunan, dan "Smart City Service".
"IPM Provinsi Sulut hanya pada angka indeks 69,96, sementara Tomohon 73,56," kata Wali Kota Tomohon Jimmy F Eman pada acara sinkronisasi dan verifikasi rencana strategis satuan kerja perangkat daerah(SKPD) dengan rancangan awal rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2016-2021 di Tomohon.
IPM ini, kata Eman mengukur tingkat pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Bagi kalangan profesional maupun khalayak umum, untuk menilai kemajuan suatu daerah dapat dilihat dari berbagai segi tetapi yang paling utama dilihat yaitu satu item yakni IPM.
Dari indeks, ini kata Eman, dapat melihat sejauh mana kemajuan suatu wilayah, dan capaian dalam indeks ini merupakan hasil kerja keras pemerintah dan masyarakat Kota Tomohon.
"Pada indikator lainnya seperti angka pengangguran sebesar 7,84 persen sementara Provinsi Sulut 9,00 persen. Begitupun dengan angka kemiskinan sebesar 6,28 persen berbanding 9,00 persen," kata Wali Kota Tomohon Jimmy F Eman di Tomohon, Jumat.
Wali Kota Eman menambahkan angka harapan hidup Tomohon mencapai 72,92 tahun lebih tinggi dibandingkan rata-rata Provinsi Sulut 70,90 tahun.
Begitu pula dengan capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 6,90 persen juga melebihi Provinsi Sulut yakni 6,31 persen.
"Pemerintah kota sementara mensinkronkan rancangan awal RPJMD tahun 2016-2021 dengan rancangan rencana strategis SKPD. Capaian IPM yang mengukur beberapa indikator seperti kesehatan, pendidikan dan ekonomi juga akan menjadi pijakan," katanya.
Dia menambahkan, verifikasi rancangan rencana strategis SKPD Kota Tomohon 2016-2021 dengan "tag line" EMAS yakni "E-Government", Mengubah Wajah Kota, Akselerasi Pembangunan, dan "Smart City Service".