Manado,1/6 (Antara) - Warga Wuwuk Raya, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, merasa bangga dengan kehadiran pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-96 di wilayah tersebut.
    
Sejumlah warga  merasa bersyukur wilayahnya dijadikan TNI sebagai tempat pelaksanaan kegiatan TMMD yang berlangsung dari 3-31 Mei 2016.
    
"Bersyukur, menyambut baik adanya kegiatan TMMD tersebut," kata Jantje Irot, tokoh masyarakat Wuwuk Raya di sela-sela penutupan TMMD di Lapangan Pondang, Minahasa Selatan, Rabu.     
    
Jantje Iroth mengatakan kehadiran TMMD tersebut sangat membantu warga dalam meningkatkan kesejahteraan kedepan.
    
Selama kegiatan tersebut telah dilaksanakan berbagai kegiatan fisik maupun nonfisik.
    
Pembangunan fisik seperti pengerasan jalan Wuwuk Raya - Kapoya sepanjang 5,360 Km, pembuatan jamban, pos kamling serta lainnya.
   
Pengerasan jalan tersebut telah memperlancar akses transportasi antara kedua desa bahkan ke perkebunan rakyat.
   
Sementara kegiatan nonfisik antara lain penyuluhan tentang wawasan kebangsaan, pemutaran film perjuangan.
    Bahkan anggota TNI tersebut juga ikut membantu dalam suka maupun duka warga.
   
"Seperti saat ada warga meninggal, anggota  TNI ikut menggali kubur. Banyak kontribusi yang telah diberikan," kata Jantje mantan Hukum Tua Wuwuk Barat.
   
Altin Rompas salah seorang warga lainnya mengatakan, TMMD tersebut telah memberikan dampak positif bagi masyarakat.
   
"Seperti adanya pengerasan jalan, mempermudah warga untuk membawa produksi hasil pertanian atau perkebunan," katanya.
    
Dia mengatakan, sebelum adanya pengerasan jalan, masyarakat harus mengeluarkan uang sekitar Rp30 ribu rupiah  untuk mengangkut satu karung kopra yang jaraknya sekitar 2,5 km.
    
Mahalnya pembayaran tersebut, karena kendaraan yang digunakan untuk melwati jalan tersebut hanya tertentu saja, seperti sepeda motor trail atau yang telah dimodifikasi.
    
"Tetapi saat ini jalan tersebut sudah bisa dilewati sepeda motor biasa bahkan kendaraan roda empat," katanya.
    
Dia menambahkan, kedepan berharap pemerintah daerah bisa meningkatkan jalan tersebut sehingga menjadi lebih baik.
    
"Saat ini, bagimana kita menjaga apa yang telah dibuat, dikerjakan dalam TMMD tersebut," katanya.   
    
Kasad Jenderal TNI Mulyono dalam sambutan dibacakan Wakasad  Letjen TNI Erwin Syafitri saat penutupan TMMD mengatakan lebih kurang satu bulan prajurit, pemerintah daerah dan segenap komponen masyarakat telah bekerja sama dengan penuh kebersamaan dengan dilandasi semangat kegotongroyongan menyelesaikan program TMMD ke-96.
    
Kebersamaan ini merupakan sinergitas yang positif  bagi mengatasi permsalahan bangsa termasuk membantu pemerintah daerah dalam menyiapkan dan memperbaiki infsratruktur.
    
Mengakselerasi program pemerintah daerah yang sangat dibutuhkan masyarakat, hingga dapat mewujudkan kesejahteraan bersama.
    
"Terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak dan elemen masyarakat yang telah membantu moril dan materil, karena berkat kerja keras dan kesungguhan dari semua unsur, kegiatan TMMD dapat terselenggara dengan aman dan lancar sesuai direncanakan," katanya.    
    
Dia mengatakan, program, TMMD telah dimulai sejak 1980-an dengan sebutan program ABRI masuk desa.
    
Setelah melalui berbagai evaluasi dan penyempurnaan, program TMMD  yang telah berlangsung sekitar lebih kurang 35 tahun  telah nyata-nyata semakin dirasakan manfaatnya oleh masyrakat.
    
Program, TMMD masih sangat dibutuhakn karena  sebagain besar wilayah Indonesia, merupakan daerah -daerah terisolir, daerah daerah pedesaan dan daerah daerah yang masih sebagian terbelakang.
    
"Sehingga keterlibatan TNI dalam  ikut membangun saran prasarana dan infrastruktur wilayah masih cukup relevan," katanya.
    
Dia mengatakan, terdapat 33 sasaran fisik berupa pembangunan dan perbaikan inrastruktur yang tersebar di berbagai wilayah Kodam di seluruh Indonesia.
     
Sasaran fisik itu seperti pembangunan jalan baru, rehabilitasi jalan, pengaspalan jalan pemasangan paving dan pengerasan jalan.
    
Pembuatan dan rehab jembatan, pembuatan tanggul dan gorong-gorong serta renovasi pembangunan rumah ibadah dan sekolah, pembangunan sarana sanitasi dan  pusat-pusat kegiatan masyarakat.
    
Selain itu terdapat sasaran non fisik berupa penyuluhan kepada masyarakat antara lain tentang wawasan kebangsaan, Pancasila, UU 1945, masalah Kamtibmas, masalah bahaya narkoba, masalah terorisme, masalah penanggulangan bencana alam, pertanian dan  KB kesehatan serta teknologi tepat guna.
    
Pembangunan nonfisik ini sangat dibutuhkan dalam rangka  membangun dan memperkokoh jiwa dan semangat nasionalisme masyarakat  dalam menangkal berbagai ancaman disintegrasi bangsa.
   
"TMMD ini salah satu upaya TNI Angkatan Darat dalam memperkauat pemberdayaan ketahanan masyarakat sebagai potensi kekuatan wilayah," katanya.
    
Tindak lanjut dari program TMMD tersebut, lanjutnya, pelihara kebersamaan dan semangat gotong royong yang sudah terbina dengan baik.
   
"Pelihara hasil kerja TMMD ini agar waktu pakai lebih lama dan manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat dalam kurun waktu lebih panjang," katanya.
   
Pada TMMD ke-96 di Wuwuk Raya telah dilakukan pengerasan jalan 5,360 km, penggalian tanah untuk drainase sepanjang 250 meter, pembuatan Talud 155 meter, pekerjaan pembuatan jamban keluarga miskin 24 unit, bedah rumah delapan unit pembuatan pos kamling dua unit pembuatan intalasi air dua unit.
    
Nonfisik pengobatan massal pelayanan KB,  pembagian sembako, donor darah pemutaran film perjuangan sosilisasi dan penyuluhan.
    
Dandim 1302 Minahasa  Letkol Czi Andhy Kusuma mengatakan tujuan TMMD ini ini membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan bersifat fisik maupun nonfisik.
   
"Memantapkan  kemanunggalan TNI rakyat dalam rangka menyiapkan ruang juang, alat juang, kondisi juang yang tangguh," kata Andhy juga Dansatgas TMMDke-96 di Wuwuk Raya.***


Pewarta : Jorie M R Darondo
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024