Tomohon, (AntaraSulut) - Wali Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Jimmy F Eman, mengharapkan nilai-nilai gotong royong tetap mengakar di tengah-tengah kehidupan masyarakat setempat yang plural.

"Nilai-nilai gotong royong ini adalah bagian dari sistem nilai budaya bangsa yang perlu dilestarikan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperkuat integrasi sosial masyarakat desa dan kelurahan," katanya di Tomohon.

Menurut dia, semangat gotong royong tetap menjadi pilihan terdepan sebagai kekuatan bangsa dalam menjaga dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Semangat kegotongroyongan dan rasa kebersamaan, menurut dia, telah tumbuh turun temurun, mengakar, dan melembaga dalam kehidupan masyarakat.

"Dari semangat ini akan menjadikan masyarakat hidup rukun dan damai, penuh kekeluargaan dan kekerabatan serta bahu membahu membangun kehidupan bersama dalam keanekaragaman," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, peran dan fungsi lembaga pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga dibentuk untuk menumbuhkembangkan dan menggerakkan prakarsa, partisipasi, serta swadaya gotong royong masyarakat.

Kita sudah mencanangkan Hari Bulan Bakti Gotong Royong dan Kesatuan Gerak PKK, dari sini diharapkan menjadi motor menggali, memberdayakan sekaligus pengembangan potensi sumber daya alam dan keserasian lingkungan hidup," katanya.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakan dan Pemerintah Kelurahan Kota Tomohon Max Mentu mengatakan Bulan Bakti Gotong Royong adalah wadah meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan.

"Hal ini dalam rangka penguatan integrasi sosial melalui kegiatan-kegiatan gotong royong mencapai masyarakat adil makmur menuju keluarga sehat sejahtera," katanya. ***4***

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024