Manado (ANTARA) - Pakar ekonomi dari Universitas Negeri Manado Dr Robert R Winerungan mengatakan Program listrik Desa (Lisdes) yang merata akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi (PE) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Saya yakin ekonomi Sulut akan berada di atas angka delapan persen jika semua desa telah menikmati listrik 24 jam," kata Robert,di Manado, Kamis.

Robert mengatakan jika listrik telah dirasakan hingga semua desa, maka aktivitas ekonomi akan semakin tinggi.

"Akan banyak usaha baru yang akan bermunculan, sehingga membuat roda perekonomian terus berputar di desa," katanya.

Sehingga, katanya, pertumbuhan ekonomi yang merata bisa terwujud di Sulut.

Robert menilai elektrifikasi di pedesaan merupakan fondasi pertumbuhan ekonomi rakyat melalui peningkatan aktivitas usaha kecil, UMKM, dan hasil produksi sektor pertanian. 

“Energi listrik itu jantung ekonomi. Energi yang tersedia hingga pelosok membuat daerah makin maju, produktivitas meningkat," katanya 

Dia memberikan contoh, tadinya warga di desa hanya menjemur hasil pertanian secara manual, tapi dengan listrik yang terjangkau, mereka bisa memakai teknologi pengering. Itu dampak langsung dari listrik yang masuk desa.

Ia menjelaskan perluasan jaringan listrik negara hingga desa terpencil akan memberi efek lanjutan yang signifikan pada produktivitas sektor informal. Seperti penggilingan padi, pendingin ikan, hingga industri rumah tangga dapat berproduksi lebih optimal, yang membuat tingkat kemiskinan di desa berpotensi menurun. 

"Hampir semua sektor usaha membutuhkan energi. Kalau energi tidak tersiapkan, ekonomi tidak akan maju. Jadi kalau listrik sampai ke desa terpencil, ekonomi pasti ikut bergerak," ujar dia. 

Ia menambahkan, dampak elektrifikasi juga akan menyentuh sektor pendidikan dan kesehatan, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Selain investasi fisik, menurut dia program Lisdes merupakan investasi manusia. “Elektrifikasi itu akan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan,” tegasnya.


Pewarta : Nancy Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2025