Manado,  (Antarasulut) - Wakil wali (Wawali) kota Manado, Mor Dominus Bastiaan, menyesalkan sembilan siswa SD muhamadiyah yang absen pada hari pertama ujian sekolah (US).

"Berdasarkan laporan dari pihak sekolah, para siswa yang tak ikut US tersebut sudah berusaha dicari kemana-mana, tetapi sampai pelaksanaan para siswa tidak hadir," kata Bastiaan, saat membuka naskah dan memantau UN, di SD negeri 34 Manado, Senin.

Bastiaan mengatakan, jika memang masih bisa dicari sebaiknya para siswa tersebut diajak ikut ujian supaya bisa menyelesaikan pendidikan di tingkat sekolah dasar.

Namun dia mengakui, dari laporan kepala sekolah, sampai sepekan sebelum pelaksanaan UN, lembaga pendidikan masih berusaha mencari mereka, namun ternyata juga para siswa tersebut sudah pindah domisili.

"Orang tua mereka rata-rata pedagang, jadi mereka juga terpaksa pindah tetapi karena sudah terlanjur terdaftar sejak awal tahun lalu, maka tetap terhitung sebagai peserta US SD di Manado," katanya.

Dia berharap kondisi seperti itu tidak terjadi juga di sekolah lain, kalaupun memang ada, itu karena siswanya sakit bukannya berhenti seperti dan pindah saja tanpa pemberitahuan kepada lembaga pendidikan.

Selain itu, Bastiaan mengatakan, dalam pemantauan di sekolah-sekolah pelaksanaan US hari pertama lancar dan tidak ada gangguan atau masalah teknis lainnya.

Kepala SD Muhamadiyah, Ahmad Gurdam, mengatakan, sembilan siswa tersebut seharusnya ikut ujian sekolah tetapi sampai waktu pelaksanaan tidak hadir.

"Kami pun berusaha mencari, tetapi mereka rata-rata sudah pindah dan tidak mau lagi diajak mengikuti UN di Manado, karena itu sembilan tidak hadir," katanya.

Meski demikian dia mengatakan, akan tetap berusaha mencari para siswa tersebut dan sedapatnya akan diupaya ikut dalam US susulan nanti.

Kepala SD 34 Manado, Rosita Soepredjo, sebagai sekolah penyelenggara US dimana SD Muhamadiyah bergabung sebagai peserta, mengakui, sudah berkoordinasi mengenai para siswa tersebut namun keputusannya ada di lembaga pendidikan tempat mereka terdaftar.***4***










Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024