Oleh : Ramadan Suga, IAIN Manado (GenBI Sulut)
Peran daerah sangat penting dalam menjaga stabilitas harga, mengingat karakter dari inflasi di Indonesia masih dipengaruhi oleh faktor permintaan dan pasokan. Terjadinya inflasi yang rendah dan stabil pada tingkat daerah mendukung upaya pencapaian sasaran inflasi nasional. Peran tim pegendalian inflasi daerah (TPID) Sulawesi utara khusunya Kota Manado dalam mengendalikan inflasi sangatlah diperlukan karena tugas inti dari TPID adalah memantau perkembangan harga serta mengawasi sumber-sumber dan tekanan inflasi.
TPID Sulawesi utara harus memberikan perhatian lebih terghadap harga bawang, rica (cabai rawit) dan tomat (BARITO) terkendali, hal ini agar inflasi bisa dikendalikan dengan baik.
TPID adalah singkatan dari tim pengendalian inflasi daerah yang kehadirannya diawali dengan munculnya tim pengendalian inflasi atau biasa disingkat dengan TPI pada tahun 2004. Lembaga ini pada mulanya hanya ada di tingkat pusat kemudian di gagaslah tim pengendalian inflasi daerah sebagai langkah awal dari sinergi otoritas moneter dengan pemerintah daerah pada tahun 2008. Bank Indonesia menginisiasi lagkah-lagkah pengendalian inflasi dengan melibatkan pemerintah daerah dengan pembentukkan TPID di daerah.
Setelah kita mengetahui apa itu TPID sekarang kita harus mengetahui arti inflasi sehingga bisa memahami artikel ini. Secara gampang kita bisa menjawab inflasi adalah kenaikan harga. Namun, dalam ilmu ekonomi pengertian inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.
Keberadaan TPID menjadi semacam jalan yang menghubungkan antara faktor permintaan dan faktor pasokan terutama dalam kebijakan produksi dan distribusi barang. Sehingga TPID memiliki peran yang sangat penting terhadap dua faktor di atas yaitu sebagai penjaga kestabilan harga. Meski sebanarnya yang mengendalikan lajunya inflasi adalah Bank Indonesia namun banyak faktor yang di luar kebijakan moneter yang menyebabkan lajunya inflasi seperti ketidakseimbangan pasokan dan kebutuhan sehingga peran TPID sangat dibutuhkan dalam penegndalian inflasi khususnya di daerah yang dinaunginya.
Yang dilakukan oleh TPID dalam hal pengendalian inflasi disuatu daerah adalah tim pelaksana melakukan pemantauan secara rutin pengembangan inflasi di daerah dan memilah, memilih berbagai permasalahan terkait pengendalian inflasi. Hasil pemantauan tersebut kemudian menjadi bahan untuk disampaikan kepada komite kebijakan bersama usulan jalan keluar yang diberikan kepada komite kebijakan, dan kemudian komite kebijakan mengambil keputusan dan memberikan arahan serta masukan terhadap tim pengendalian inflasi daerah (TPID) untuk mengatasi inflasi yang ada di daerah tersebut.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Peter Jacobs mengatakan TPID diperlukan untuk mengendalikan inflasi, sebab jika inflasi terkendali pertumbuhan ekonomi bisa terus ditingkatkan.
“Karena inflasi yang tidak stabil mampu mempengaruhi perekonomian daerah maupun nasional, sehingga tugas TPID sangatlah penting,†jelasnya.
Kepala Tim Ekonomi dan Keuangan BI Perwakilan Sulut Lukman Hakim mengatakan mekanisme kerja TPID perlu senantiasa disempurnakan agar dapat segera merespon pergerakan harga yang tidak wajar.
Dia mengtakan perlu ada dedikasi dari setiap tim yang senantiasa melakukan pemantauan harga dan melaporka kepada komite kebijakan agar dapat segera diambil kebijakan dan tindakan untuk meredam gejolak.
Menurut saya selama ini pengendalian inflasi di Indonesia lebih bersifat moneter sementara inflasi real seperti kenaikan harga beras, lauk pauk dan sebagainya sulit dipantau dan biasaya hanya pada hari raya besar seperti lebaran, natalan, dan tahun baru, barulah turun tindakan dan pemantauan dari pemerintah.
Untuk itu kedepan, dalam hal mendukung program dari Bank Indonesia Sulawesi Utara yaitu upaya pengendalian inflasi, peran TPID harus terus ditingkatkan terutama dalam hal koordinasi antar anggota TPID yang ada di Kabupaten kota agar setiap permasalahan yang terjadi terkait pemicu terjadinya inflasi bisa di atasi dengan baik.***
Peran daerah sangat penting dalam menjaga stabilitas harga, mengingat karakter dari inflasi di Indonesia masih dipengaruhi oleh faktor permintaan dan pasokan. Terjadinya inflasi yang rendah dan stabil pada tingkat daerah mendukung upaya pencapaian sasaran inflasi nasional. Peran tim pegendalian inflasi daerah (TPID) Sulawesi utara khusunya Kota Manado dalam mengendalikan inflasi sangatlah diperlukan karena tugas inti dari TPID adalah memantau perkembangan harga serta mengawasi sumber-sumber dan tekanan inflasi.
TPID Sulawesi utara harus memberikan perhatian lebih terghadap harga bawang, rica (cabai rawit) dan tomat (BARITO) terkendali, hal ini agar inflasi bisa dikendalikan dengan baik.
TPID adalah singkatan dari tim pengendalian inflasi daerah yang kehadirannya diawali dengan munculnya tim pengendalian inflasi atau biasa disingkat dengan TPI pada tahun 2004. Lembaga ini pada mulanya hanya ada di tingkat pusat kemudian di gagaslah tim pengendalian inflasi daerah sebagai langkah awal dari sinergi otoritas moneter dengan pemerintah daerah pada tahun 2008. Bank Indonesia menginisiasi lagkah-lagkah pengendalian inflasi dengan melibatkan pemerintah daerah dengan pembentukkan TPID di daerah.
Setelah kita mengetahui apa itu TPID sekarang kita harus mengetahui arti inflasi sehingga bisa memahami artikel ini. Secara gampang kita bisa menjawab inflasi adalah kenaikan harga. Namun, dalam ilmu ekonomi pengertian inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.
Keberadaan TPID menjadi semacam jalan yang menghubungkan antara faktor permintaan dan faktor pasokan terutama dalam kebijakan produksi dan distribusi barang. Sehingga TPID memiliki peran yang sangat penting terhadap dua faktor di atas yaitu sebagai penjaga kestabilan harga. Meski sebanarnya yang mengendalikan lajunya inflasi adalah Bank Indonesia namun banyak faktor yang di luar kebijakan moneter yang menyebabkan lajunya inflasi seperti ketidakseimbangan pasokan dan kebutuhan sehingga peran TPID sangat dibutuhkan dalam penegndalian inflasi khususnya di daerah yang dinaunginya.
Yang dilakukan oleh TPID dalam hal pengendalian inflasi disuatu daerah adalah tim pelaksana melakukan pemantauan secara rutin pengembangan inflasi di daerah dan memilah, memilih berbagai permasalahan terkait pengendalian inflasi. Hasil pemantauan tersebut kemudian menjadi bahan untuk disampaikan kepada komite kebijakan bersama usulan jalan keluar yang diberikan kepada komite kebijakan, dan kemudian komite kebijakan mengambil keputusan dan memberikan arahan serta masukan terhadap tim pengendalian inflasi daerah (TPID) untuk mengatasi inflasi yang ada di daerah tersebut.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Peter Jacobs mengatakan TPID diperlukan untuk mengendalikan inflasi, sebab jika inflasi terkendali pertumbuhan ekonomi bisa terus ditingkatkan.
“Karena inflasi yang tidak stabil mampu mempengaruhi perekonomian daerah maupun nasional, sehingga tugas TPID sangatlah penting,†jelasnya.
Kepala Tim Ekonomi dan Keuangan BI Perwakilan Sulut Lukman Hakim mengatakan mekanisme kerja TPID perlu senantiasa disempurnakan agar dapat segera merespon pergerakan harga yang tidak wajar.
Dia mengtakan perlu ada dedikasi dari setiap tim yang senantiasa melakukan pemantauan harga dan melaporka kepada komite kebijakan agar dapat segera diambil kebijakan dan tindakan untuk meredam gejolak.
Menurut saya selama ini pengendalian inflasi di Indonesia lebih bersifat moneter sementara inflasi real seperti kenaikan harga beras, lauk pauk dan sebagainya sulit dipantau dan biasaya hanya pada hari raya besar seperti lebaran, natalan, dan tahun baru, barulah turun tindakan dan pemantauan dari pemerintah.
Untuk itu kedepan, dalam hal mendukung program dari Bank Indonesia Sulawesi Utara yaitu upaya pengendalian inflasi, peran TPID harus terus ditingkatkan terutama dalam hal koordinasi antar anggota TPID yang ada di Kabupaten kota agar setiap permasalahan yang terjadi terkait pemicu terjadinya inflasi bisa di atasi dengan baik.***