Manado (Antarasulut) - Ada yang menarik saat berkunjung ke SMP Negeri IX Manado, di kawasan Paal Dua, Manado.

     Sekolah yang dipimpin olegh Dra. Syerly Mahda, MPd, tersebut, ternyata memiliki kelas jauh, yang berlokasi di kelurahan Pandu, kecamatan Bunaken dan kegiatan belajar mengajarnya (KBM) justru sangat lancar.

     "Siswa di kelas jauh berjumlah 218 orang, yang terdiri atas kelas VII, VIII dan IX, sedangkan di Paal Dua ada 146 siswa, juga kelas yang sama," kata Syerly, di sela-sela pelaksanaan UN, di Manado.

     Dia mengatakan, meskipun kelas jauh, justru yang banyak siswanya adalah di Pandu, karena di situ, kelas VII ada tiga ruangan, VIII ada kelas dan IX ada dua kelas, sedangkan di Paal Dua hanya berjumlah masing-masing dua kelas dari VII-IX.

     Dia mengatakan, meskipun kelas jauh, namun staf pengajar di sekolah tersebut tetap menjalankan tugas dengan baik dan semua siswa mendapatkan haknya dengan baik, karena yang mengajar di Panadu tetap di sana, demikiapun di Paal Dua.

     Tetapi menurutnya, ada juga guru dari Paal Dua mengajar ke Pandu tetapi mengambil waktu di hari Kamis dan jumat, sehingga tidak ada tabrakan jam pelajaran maupun staf pengajarnya.

     Dia mengatakan, mengenai kondisi sekolah yang rusak, akibat gempa tersebut, pihaknya akan mengusulkan kepada dinas pendidikan untuk mendapatkan anggaran untuk perbaikan.
   
     "Memang kondisinya menjadi seperti itu, karena tanah tempat gedung dibangun, adalah timbunan dan tidak begitu padat, maka saat gempa mulai dari lantai, ubin sampai dindingnya retak-retak," katanya.

     Tetapi menurutnya, pihaknya akan mengusulkan permintaan bantua untuk renovasi gedung sekolah sehingga tidak akan membahayakan para siswa yang sedang belajar. ***





Pewarta : Joyce Bukarakkmbang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024