Manado, (Antarasulut) - Kebakaran yang menghanguskan 12 ruangan SMA negeri dua Manado, Selasa dinihari, sekitar pukul 01.30 Wita, menyebabkan 420 siswa diliburkan selama tiga hari.

"Para siswa harus diliburkan, karena ruangan yang seharusnya digunakan untuk belajar terbakar," kata Wakil Wali Kota Manado, Mor Dominus Bastiaan, saat memantau kondisi SMA dua di Manado, Selasa.

Bastian mengatakan, pemerintah akan mengambil langkah penanggulangan secepatnya, untuk mengatasi masalah yang terjadi, karena para siswa tidak boleh berlama-lama belajar di rumah.

Mengenai ruangan yang terbakar tersebut, Bastian mengatakan badan penanggulangan bencana, dinas sosial dan dinas pemadam kebakaran sudah melakukan pendataan, dan akan dibicarakan langkah perbaikan.

"Yang pertama kami mengupayakan, Senin pekan depan supaya ruangan yang tidak terbakar bisa digunakan untuk belajar, kemudian melakukan pembersihan 12 ruangan dari sisa-sisa kebakaran," katanya.

Kepala SMA negeri dua Manado, Jemmy Kantale mengatakan jumlah ruangan yang masih bisa digunakan sebanyak 15 ruangan, karena masih ada ruangan di gedung bagian bawah, serta dua ruangan kelas yang baru dibangun di bagian depan.

Kantale mengatakan, yang terbakar 12 ruangan terdiri atas ruang kelas, laboratorium komputer dan ruangan guru yang merupakan asal api.

Dia mengatakan, akibat kebakaran tersebut semua berkas para guru, staf administrasi sekolah, mebeleur seperti meja, kursi dan lemari di di seluruh ruangan tersebut ludes terbakar.

Namun dia mengatakan, Senin pekan depan seluruh siswa sudah masuk sekolah, sedangkan dalam tiga hari ke depan, para siswa diliburkan sementara belajar di rumah, sementara sekolah dibersihkan dan apinya benar-benar padam agar tidak membahayakan para siswa.

Akibat kebakaran tersebut, kerugian diperkirakan mencapai Rp4 miliar, karena ada 12 ruangan terbakar, ditambah dengan puluhan unit komputer di laboratorium yang tak sempat terselematkan satupun. ***4***

(T.KR-JHB/B/F003/F003) 10-05-2016 10:34:37

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024