Oleh Karel A Polakitan

Manado, 28/4 (Antara) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw mengatakan, personel kehumasan mutlak menerapkan fungsi idealis ketimbang pragmatis sebagai ujung tombak pemerintah menyampaikan program-programnya kepada masyarakat.

"Jangan sampai fungsi pragmatis mendominasi tugas keseharian kehumasan. Fungsi pragmatis harus dilakukan secara proporsional, jangan sampai berlebihan," kata Kandouw pada rakor kehumasan di Manado, Kamis.

Menurut dia, fungsi idealis berkaitan dengan bagaimana humas mampu menjembatani, menghubungkan serta memberikan pencerahan atas tugas-tugas,serta apa yang sudah dilakukan pemerintah sehingga diketahui masyarakat.

Fungsi idealis ini, kata Ketua DPRD Sulawesi Utara periode 2014-2015 vital dan menjadi garda terdepan mengimplementasikan program pemerintah.

"Harus bekerja baik, cerdas, berpikir ke depan agar tidak memunculkan gesekan antara pemerintah dengan masyarakat," katanya.

Ada banyak program yang saat ini dilakukan pemerintah yang menyentuh kebutuhan dasar warga Sulawesi Utara di antaranya bebas polio, pengetasan kemiskinan, pemberian beasiswa bagi siswa-siswa dan mahasiswa yang hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Bahkan pemerintah daerah terus menggenjot pembangunan infrastruktur pendukung percepatan perekonomian seperti jalan tol Manado-Bitung, rel kereta api hingga perpanjangan bandara Sam Ratulangi.

"Humas harus bekerja penuh integritas sehingga program-program ini diketahui publik. Dari sana akan mendorong kesadaran warga mendukung program pemerintah," katanya.

Dia menambahkan, proses demokrasi saat ini telah memunculkan orang-orang yang duduk di kursi birokrat berlatar belakang pengusaha hingga tokoh politik.

"Hal ini memunculkan suka dan tidak suka antarpendukung. Humas yang pragmatis hanya mencitrakan apa yang baik dari kepala daerah seakan-akan tidak ada kecacatan. Seharusnya tidak demikian, fungsi pragmatis seperti ini jangan terlalu dominan," ujarnya.***1***



(T.K011/B/G004/G004) 28-04-2016 17:39:34

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024