Manado (ANTARA) - Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan bahwa Indonesia terus berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emissions melalui peningkatan utilisasi energi baru terbarukan (EBT) di tanah air.
Hal ini disampaikan dalam gelaran BloombergNEF Forum di Jakarta, Senin, sekaligus menegaskan posisi Indonesia dalam meratifikasi Paris Agreement guna mereduksi emisi karbon dan membatasi kenaikan suhu global di bawah dua derajat celcius.
“Presiden Prabowo telah menegaskan kembali posisi resmi pemerintah Indonesia, yaitu tetap menjadi bagian dari Paris Agreement. Kita berkomitmen mencapai Net Zero Emissions paling lambat pada tahun 2060, namun kita berupaya mempercepat target tersebut agar bisa tercapai lebih awal, antara 2050 hingga 2060,” ucap Hashim.
Selaras dengan langkah tersebut, Hashim mengutarakan, bahwa Pemerintah Indonesia telah merancang dokumen strategis di mana RI akan menggenjot penggunaan EBT sebesar 75 persen hingga tahun 2040.
"Pemerintah menargetkan energi terbarukan mencapai 75 persen dari rencana umum ketenagalistrikan nasional (RUKN),” jelasnya.