Minahasa, 25/3 (Antara) - Warga Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) memaknai kematian Yesus Kristus melalui sakramen perjamuan kudus.

"Lewat sakramen perjamuan kudus, warga GMIM kembali menghayati pengorbanan Yesus di kayu salib untuk menebus dosa manusia," kata Ketua Jemaat GMIM Paulus Wasian Pdt Sceny Rumagit di Minahasa, Jumat.

Dia mengatakan sebenarnya penghayatan kesengsaraan Kristus telah dilakukan sejak enam minggu yang lalu, dimana perjalanan Kristus hingga ke Bukit Golgota.

Sceny mengatakan sengsara Yesus Kristus tentu dirasakan dengan penuh dukacita, namun kemenangannya dari maut tersebut yang harus disambut dengan penuh sukacita.

Karya Allah yang memyelamatkan umat manusia, katanya, jangan disia-siakan, karena keselamatan ini tidak akan ditemukan di tempat lain.

Pengorbanan Kristus yang kita hayati lewat perjamuan kudus ini, dengan meminum anggur yang menandakan darah Kristus juga roti sebagai tubuh Kristus, akan teur menyatu dalam diri dan jiwa umat.

Sebab, katanya kerja keselamatan tersebut telah dikerjakan oleh Allah dengan penuh sempurna, dan dalam kesempurnaan ini mari dihayati lewat perayaan Jumat Agung.

"Sehingga membuat kita semakin mengasihi Allah, sesama dan segenap ciptaan Tuhan di muka bumi ini," jelasnya. Jumat Agung adalahhari Jumat sebelum Minggu Paskah hari peringatan penyalipan YesusKristus dan�wafatNya�di�Golgota.***4***
(T.KR-NCY/B/G004/G004) 25-03-2016 22:18:20

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024