Manado, (Antarasulut) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Manado, mengakui lebih dari seratus orang pengidap HIV/AIDS (ODHA) yang "lost control atau lost follow up" di Manado.

"Odha yang "lost follow up" tersebut, kemungkinan sudah meninggal dunia atau pergi meninggalkan kota, sejak menjelang akhir tahun lalu," kata Kepala Dinkes Manado, Robby Mottoh, di Manado.

Mottoh mengatakan, Dinkes langsung mengetahui ada Odha yang menghilang tersebut, karena tidak lagi mengambil obat yang harus dikonsumsi secara rutin, selama mereka masih hidup.

Karena itu, menurut Mottoh, pihaknya berasumsi kalau Odha yang sudah menghilang tersebut kemungkinan sudah meninggal dunia atau berangkat keluar dari Manado menuju ke tempat tinggal yang baru.

Hal tersebut kata Mottoh, justru menimbulkan kekhawatiran baru, karena bisa ada kemungkinan Odha yang merasa tak diperhatikan atau tersingkir karena perasaan minder akan menyebarkan virus mematikan tersebut kepada orang-orang di sekitarnya.

"Tetapi kami tetap memantau dan mengamati para Odha bersama dengan KPA, untuk memastikan mereka selalu mendapatkan obatnya tepat waktu serta memantau gerak geriknya supaya tidak menularkan virus tersebut," katanya.

Mottoh juga mengatakan, berdasarkan data terakhir, jumlah penderita Odha di Manado sudah mencapai angka 700 sejak pertama kali ditemukan pada 2002, dan tercatat sekitar 200 orang sudah meninggal dunia.

Dari jumlah tersebut kata Mottoh, ada sekitar 300 orang masih terpantau mengkonsumsi obat-obatan secara rutin, sedangkan lebih dari seratus orang yang hilang atau "lost follow up".

"Sedapatnya kami mencari mereka untuk memastikan tetap mengkonsumsi obat serta akan diberikan pendampingan supaya tidak menularkan penyakit kepada orang lain," katanya.

Sampai saat ini menurut Mottoh, pemerintah dalam hal ini Dinkes tetap memberikan perhatian penuh kepada para Odha, sebab mereka pun adalah warga negara Indonesia, yang patut mendapatkan perlindungan. ***4***



(T.KR-JHB/B/G004/G004) 15-03-2016 23:14:36

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024