Manado,  (ANTARA Sntara) - Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Provinsi Sulawesi Utara, Daniel Pesik mengatakan dunia usaha di Sulut memerlukan pendampingan selain dari aspek permodalan.

"Terkadang pengusaha atau pelaku usaha di Sulut tidak membutuhkan modal, tapi justru pendampingan," kata Daniel di Manado, Kamis.

Sehingga Kadin merasa pelatihan dan pendampingan sangat diperlukan oleh pelaku usaha dalam meningkatkan usahanya.

"Saat ini kami melakukan koordinasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan pemangku kepentingan lainnya, bahwa pelaku usaha tidak perlu modal tapi pendampingan, teknologi atau managemennya serta pasar," jelasnya.

Dia menjelaskan seandainya perbankan memberikan modal namun pelaku usaha tidak memiliki teknologi pasti bangkrut juga. Begitu pula, diberikan modal dan tidak memiliki pasar pasti akan habis juga.

"Sehingga Kita perlu melihat permasalahan yang ada dulu di dunia usaha di Sulut," jelasnya.

Kadang, katanya, disaat BUMN memberikan modal ke pelaku usaha ini hanya menikmati bantuan tapi tidak mengembangkannya.

Karena terlalu banyaknya modal sehingga mereka tidak bekerja lagi dan pengembaliannya yang terhambat sehingga menimbulkan kredit macet.

Kadin mengimbau kepada semua pemangku kepentingan untuk sama-sama mengedukasi para pelaku usaha lewat pelatihan dan pendampingan sehingga usaha mereka terarah dan memiliki tujuan.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guntur Bilulu
Copyright © ANTARA 2024