Manado, (Antarasulut) - Kementerian luar negeri (Kemenlu) dan Kementerian dalam negeri (Kemendagri) mengingatkan pemerintah Manado hati-hati dan teliti mengkaji batas-batas kerja sama kota kembar dengan Qing Dao, Tiongkok.

"Presiden Joko Widodo melalui menteri luar negeri dan dalam negeri mengingatkan daerah merinci jenis kerja sama kota kembar dengan negara-negara yang punya hubungan dengan Indonesia," kata Kepala Bappeda Manado, Bart Assa, di Manado, Minggu.

Assa mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya pemanfaatan berlebihan dari masing-masing kota, dan melebar kemana-mana yang pada akhirnya akan merugikan Indonesia, termasuk Manado.

Dia mengatakan, hal tersebut ditegaskan dalam rapat bersama dengan Kemenlu dan Kemendagri, bersama pemerintah Manado pekan lalu, sehingga jenis-jenis kerja sama Manado-Qing Dao juga akan dijelaskan.

Untuk Manado dan Qing-Dao, kata Assa yang menjalin kerja sama dalam bidang pariwisata, kebudayaan, kesehatan, pendidikan dan perdagangan.

"Untuk jenis kerja sama inilah, maka Manado oleh Kemenlu dan Kemendagri diingatkan untuk merinci apa jenisnya, apakah pertukaran pelajar, mahasiswa, pementasan seni budaya, atau pembelian obat itu harus ditulis secara detil dalam MoU antara kedua kota," katanya.

Hal tersebut, menurut Assa sangat baik, karena akan membantu Manado dalam kelancaran kerja sama dengan Qing Dao, dan tidak akan celah yang dimanfaatkan untuk meloloskan kepentingan negara tersebut di Manado.

Assa mengatakan, sesuai dengan bentuknya maka kerja sama Manado-Qing Dao akan menjadi hubungan antar kota dan masyarakat dalam konteks persahabatan atau "people to people friendly".

Kota Manado, Sulawesi Utara dan Qing Dao memulai kerja sama dalam lima bidang ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Wali Kota Manado Vicky Lumentut dan perwakilan dari kota Qing Dao. ***2***



(T.KR-JHB/B/G004/G004) 29-11-2015 18:39:18

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024