Talaud, (Antarasulut) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara meminta MPR-RI membantu memfasilitasi pembangunan depot pertamina di daerah tersebut.

"Sejak berdiri tahun 2002 lalu, sampai sekarang, Kabupaten Talaud sama sekali belum ada depot pertamina, kami sering kesulitan karena mahalnya harga bahan bakar minyak," kata Wakil Bupati Talaud, Petrus Tuange, dalam pertemuan dengan MPR-RI, di Manado, Jumat.

Tuange minta wakil ketua MPR-RI, EE Mangindaan dan para wakil rakyat yang berasal Sulawesi Utara termasuk anggota DPD, membantu Talaud yang merupakan perbatasan antara Indonesia dan Filipina, memiliki depot pertamina sendiri.

Dengan demikian menurutnya, maka masyarakat di kabupaten tersebut, bisa mendapatkan harga BBM yang sama dengan Manado, Bitung atau bahkan Kalimantan.

"Jika Talaud punya depot pertamina sendiri, maka harga premium dan minyak tanah bisa ditekan dan tidak mahal seperti sekarang," katanya.

Tuange mengatakan, harga premium di Talaud mencapai sembilan ribu perliter dan minyak tanah sepuluh ribu meskipun masih bersubsidi, karena harus diangkut dari Kalimantan ke Depot Bitung lalu dari Bitung ke Talaud sehingga harganya naik.

Wakil ketua MPR-RI EE Mangindaan, mengatakan, semua keluhan masyarakat daerah perbatasan akan dibawa dibahas di Jakarta, termasuk keinginan membangun depot pertamina sendiri, sehingga kesejahteraan bisa dirasakan.

Mangindaan mengatakan, memang memperjuangkan nasib rakyat di perbatasan menjadi kewajiban MPR-RI sebab perbatasan merupakan beranda depan negara yang harus mendapat perhatian penuh.

"Kita akan membuat terang seluruh beranda depan negara, agar kesejahteraanya meningkat, apalagi NKRI adalah salah satu pilar bangsa, maka harus mendapatkan perhatian penuh," katanya.

Talaud merupakan kabupaten perbatasan antara Indonesia dan Filipina, yang didiami oleh 87.922 jiwa, yang tersebar di tujuh dari 10 pulau di kabupaten terluar tersebut. ***1***



(T.KR-JHB/B/G004/G004) 27-11-2015 23:18:16

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024