Manado,  (AntaraSulut) - Angka pengangguran di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Agustus 2015 meningkat lebih tinggi dibandingkan rata-rata angka nasional.

"Angka pengangguran Sulut Agustus 2015 mencapai 9,03 persen sementara angka rata-rata nasional pada periode itu, hanya 6,18 persen,"kata Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut Dadang Hardiwan di Manado, Kamis.

Tingkat pengganguran Sulut pada Agustus 2015 tersebut mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan angka pengangguran tahun sebelumnya.

"Data angka pengangguran Sulut Agustus tahun lalu hanya 7,54 persen, sementara tahun ini meningkat menjadi 9,03 persen di Agustus 2015," kata Dadang. 

Dadang mengatakan jumlah pengangguran di Sulut pada Agustus 2015 mengalami kenaikan sebanyak 19,2 ribu orang yakni dari 80 ribu orang tahun lalu menjadi 99,2 ribu orang tahun ini.

Dia mengatakan peningkatan pengangguran ini salah satunya yakni pemberlakuan moratorium transhipment kapal ikan yang membuat industri perikanan di Kota Bitung harus merumahkan sejumlah tenaga kerja.

"Kita tidak bisa pungkiri ada sekian banyak tenaga kerja di Kota Bitung dan beberapa kabupaten lainnya yanh melakukan pemutusan hubungan kerja," jelasnya.

Juga dia katakan, ada begitu banyak angkatan kerja yang muncul baik lulusan sekolah maupun universitas dan adanya pengaruh dari luar.

"Kota Manado paling banyak dipilih tenaga kerja luar karena memiliki UMP yang lumayan besar hingga Rp2,150 juta di Tahun 2015 bahkan tahun depan naik menjadi Rp2,4 juta," jelasnya.

Dia mengatakan apalagi lapangan kerja di Sulut belum seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang cukup banyak di daerah tersebut.

Jika dibandingkan pengangguran di desa dan kota, tingkat pengangguram lebih tinggi terjadi di wilayah perkotaan sebesar 11,54 persen sedangkan di desa hanya 5,6 persen.

Tingkat pengangguran terbuka Provinsi Sulut selam tiga tahun terakhir Agustus 2013 sebesar 6,79 persen, Agustus 2014 sebesar 7,54 persen dan Agustus 2015 sebesar 9,03 persen.

Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024