Jakarta, (AntaraSulut) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup menguat menjadi 4.589,34 poin seiring dengan pelaku pasar yang masih merespon positif paket kebijakan pemerintah.
IHSG BEI ditutup menguat sebesar 97,91 poin atau 2,18 persen menjadi 4.589,34. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 20,39 poin (2,65 persen) menjadi 788,95.
"Pasar saham domestik kembali terapresiasi oleh paket kebijakan ekonomi jilid III yang dikeluarkan pemerintah, kebijakan itu cukup direspon positif oleh investor terutama asing yang kembali masuk sehingga mendorong IHSG BEI menguat," ujar Analis LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo di Jakarta, Jumat.
Ia mengemukakan bahwa salah satu yang direspon pelaku pasar yakni kebijakan mengenai penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), serta penurunan tarif daya listri (TDL), itu akan berdampak pada kinerja emiten setidaknya mengurangi beban biaya perusahaan.
Ia menambahkan bahwa respon pelaku pasar itu juga menandakan potensi perekonomian Indonesia ke depan masih relatif cukup baik. Diharapkan, paket kebijakan ekonomi benar-benar efektif ke depannya dalam menopang perekonomian nasional.
"Pelaku pasar merespon lebih dulu harapan perekonomian itu dengan agresif melakukan investasi di pasar saham," katanya.
Kendati demikian, lanjut Lucky Bayu Purnomo, pelaku pasar harus tetap waspada mengingat bank sentral AS (the Fed) masih memiliki rencana untuk menaikan suku bunga acuannya (Fed fund rate).
Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 305.397 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,63 miliar lembar saham senilai Rp6,08 triliun. Sebanyak 218 saham bergerak naik, 93 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 82 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 103,89 poin atau 0,46 persen menjadi 22.458,80, indeks Nikkei naik 297,50 poin (1,64 persen) menjadi 18.438,67, dan indeks Straits Times menguat 51,47 poin (1,47 persen) ke posisi 2.998,50.