Jakarta, 20/9 (Antara) - Atlet ganda campuran pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Greysia Polii-Nitya Krishinda Maheswari berhasil menjuarai turnamen Korea Selatan Terbuka 2015 setelah menaklukkan pasangan tuan rumah dalam pertandingan final yang berlangsung Minggu.

         "Gelar ini kami persembahkan untuk Indonesia, untuk ganda putri Indonesia. Kami hanya memberikan yang terbaik di lapangan dan kami memang ingin menjadi juara di sini," kata Greysia selepas pertandingan di SK Handball Stadium Seoul, Korea Selatan seperti dijelaskan Tim Humas dan Media Sosial PBSI dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Minggu.

         Greysia-Nitya mengalahkan pasangan Chang Ye Na-Lee So Hee dalam pertandingan final yang berlangsung selama 48 menit dengan skor 21-15, 21-18.

         "Kami merasa senang bermain di sini dan kami seperti bermain di rumah sendiri meskipun lawan tampil lebih percaya diri," kata Greysia.

         Greysia mengaku kepercayaan dirinya bersama Nitya saat bertanding tumbuh karena banyak warga Indonesia yang menonton pertandingan putaran final turnamen tingkat super series itu.

         "Lee So Hee punya serangan yang bagus, bola-bola atasnya kencang dan gerakannya juga bagus. Kami telah bermain 'no lob' sejak awal game pertama," kata Nitya tentang lawannya yang bukan pemain unggulan itu.

         Nitya mengaku berhasil menerapkan strategi permainan mereka sejak awal permainan dan mengetahui pola permainan lawan meskipun kesulitan mengontrol strategi permainannya bersama Greysia.

         "Kami sudah tahu permainan mereka. Kami tidak ingin bermain terburu-buru untuk mengalahkan mereka," kata Nitya.

OWI/BUTET GAGAL RAIH JUARA     
Pasangan campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir atau akrab disapa Owi/Butet gagal merebut gelar juara turnamen Korea Selatan Terbuka 2015 setelah kalah dari pasangan unggulan pertama Tiongkok Zhang Nan/Zhao Yunlei

         "Kami gampang tersusul walaupun sudah memimpin. Sebenarnya tadi kami berpeluang menang. Permainan kami sering tiba-tiba berubah dan terbawa permainan lawan meski sudah menemukan pola permainan sejak awal," kata Butet selepas pertandingan putaran final di SK Handball Stadium Seoul Korea Selatan, seperti dilansir Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dalam siaran pers diterima Antara di Jakarta, Minggu.

         Owi/Butet kalah dari Zhang/Zhao pada putaran final turnamen tingkat super series itu dalam waktu 41 menit dengan skor 16-21, 15-21.

         "Beberapa kali Owi yang berada di bagian belakang sempat terpancing dengan permainan lawan," kata Butet.

         Meskipun kalah pada game pertama, ganda campuran unggulan Indonesia itu berusaha memenangkan game kedua dengan skor 8-5, 13-10.

         Tapi, Owi/Butet tidak mampu menahan laju pasangan suami-istri Tiongkok itu setelah skor imbang 14-14. Ganda campuran Indonesia itu pun kalah 15-21.

         "Kami banyak kehilangan poin setelah memimpin 13-10. Kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Kesalahan beruntun kami justru membuat lawan lebih percaya diri," kata Butet tentang permainannya bersama Owi.

         Kekalahan pada putaran final itu sekaligus menambah catatan kekalahan Owi/Butet 5-12 dari Zhang/Zhao. Sebelumnya, Owi/Butet juga kalah dari pasangan peringkat pertama dunia itu pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015.

         "Pelatih telah memberi evaluasi karena kami bermain terlalu buru-buru. Kami harus perbaiki bola-bola yang semestinya dapat diolah dan bukan terburu-buru untuk menyerang lawan," kata Butet.

         Meskipun Owi/Butet gagal mempersembahkan gelar, Indonesia punya satu juara pada turnamen Korea Selatan Terbuka 2015 yaitu pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari pada nomor ganda putri. 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024