Manado (AntaraSulut) -  Universitas Katolik Indonesia (Unika Atma Jaya) menyelenggarakan seminar yang berjudul Ex Corde Ecclesiae Series “Refleksi Nasional Perguruan Tinggi Katolik se-Indonesia Bertumbuh Bersama Bangsa” yang mengajak semua Pendidikan Tinggi Katolik di Indonesia merefleksikan perjalanan peziarahan karyanya hingga saat ini. Ex Corde Ecclesiae, yaitu sebuah magna carta atau undang-undang yang mengatur keberadaan Universitas Katolik di dunia. Konstitusi ini dibentuk oleh Paus Yohanes Paulus II pada 15 Agustus 1990, sebagai bentuk perhatian khusus Gereja Katolik terhadap pendidikan tinggi di dunia.   

“Definisi Ex Corde Ecclesiae itu sendiri adalah dari hati Gereja. Gereja Katolik memiliki panggilan untuk mengajar dan mendidik dengan caranya sendiri sebagaimana tercantum dalam dokumen dan yang dirumuskan oleh Perguruan Tinggi Katolik, seperti Unika Atma Jaya yang merumuskan nilai Kristiani, Unggul, Profesional, dan Peduli menjadi nilai universitas,” jelas Yeremias Jena, M.Hum, M.Sc selaku penanggungjawab acara. 
         
Beliau menambahkan, maka acara seminar ini diadakan sebagai bentuk forum refleksi dan berbagi pengalaman, terutama tentang bagaimana nilai yang dirumuskan oleh universitas sudah dijalankan oleh segenap anggota komunitas dalam hidup, baik lingkungan di dalam maupun luar universitas. Oleh karena itu, pembicara yang dihadirkan adalah pejabat gereja, alumni, dan tokoh pendidik yang ingin berbagi bersama pengalaman mengenai praktik pendidikan berbasiskan nilai universitas.  

Seminar yang diadakan dalam rangka perayaan Lustrum XI atau Ulang Tahun ke-55 Atma Jaya ini, menghadirkan pembicara yang berdiskusi mewakili nilai dari Atma Jaya. Secara umum, keynote speech akan menyampaikan tajuk khusus “Catholic Universities Responding Evangelii Gaudium: Global Opportunities and Challenges” oleh H.E. Luis Antonio Cardinal Tagle, Uskup Agung Manila, Filipina. Kemudian nilai Kristiani disampaikan oleh Brother Amnuay Yoonprayong selaku Vice President for Moral Development Education, University of Assumption, Bangkok, Thailand, yang akan membagikan pengalaman menyelenggarakan Pendidikan Katolik bermutu di tengah-tengah mayoritas masyarakat yang bukan Katolik, dalam hal ini adalah Budha. Sementara nilai Keunggulan, menarik untuk mendengar sharing pengalaman dari intelektual Katolik yang bekerja di Institusi Pendidikan Tinggi non Katolik, yaitu Ibu Dinna Wisnu, Ph.D., Co-Founder dan Director of Graduate Schools, Universitas Paramadina Jakarta. 

Nilai Profesionalitas dalam dunia kerja, menghadirkan Letkol Ckm dr. Matius Fias, SpPD, Finasim yang bekerja di Pusat Pendidikan Kesehatan (Pusdikkes) TNI AD, yang merupakan alumni Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya. Terakhir, nilai Kepedulian akan disajikan oleh Prof. Dr. Kees Bertens, MSC., selaku Guru Besar Emeritus Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unika Atma Jaya, yang telah merintis pemberian beasiswa kepada masyarakat miskin dan termarginalisasi, yaitu Dokter untuk Indonesia Timur (DUIT). Sebuah program beasiswa yang ditujukan bagi anak muda berprestasi dari daerah timur untuk menempuh pendidikan kedokteran di Unika Atma Jaya, dengan syarat setelah lulus kembali mengabdi ke daerah asal. 
                    
Prof. Dr. Ir. M.M. Lanny W. Pandjaitan, M.T., selaku rektor Unika Atma Jaya menyatakan di Indonesia terdapat 19 pendidikan tinggi yang bercirikhaskan Katolik, seperti diantaranya Unika De La Salle Manado, Unika Widya Mandala Surabaya, Unika Soegijapranata Semarang, Universitas Sanata Dharma dan Universitas Atma Jaya di Yogyakarta, Universitas Parahyangan Bandung, Universitas Musi Palembang, dan lain-lain yang tergabung dalam Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik atau APTIK. Melalui seminar ini, kami ingin mengajak segenap pengelola pendidikan tinggi terutama yang bercirikhaskan Katolik untuk merefleksikan karya pendidikannya agar semakin mengusahakan praktik pendidikan yang utuh yaitu transformasi pengetahuan dan membentuk watak peserta didik. Sementara bagi masyarakat umum, seminar ini bisa menjadi pengingat, bahwa seluruh nilai yang pernah diajarkan dan dipraktikkan selama pendidikan formal, seharusnya terus dipraktikkan dalam hidup sehari-hari. 

Akhirnya, seminar ini didedikasikan dari Atma Jaya bagi Tuhan dan tanah air sesuai dengan semangat para pendiri. Maka, tema Lustrum XI “Bertumbuh Bersama Bangsa” mengajak segenap komunitas Atma Jaya untuk selalu bersyukur, berbagi, dan terus berkontribusi bagi bangsa. 
-o0o-


Tentang Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Unika Atma Jaya yang berdiri tanggal 1 Juni 1960 merupakan buah gagasan yang dibahas pada rapat para Uskup se-Jawa pada Juni 1952. Dalam pertemuan itu diutarakan kemungkinan pembentukan suatu perguruan tinggi Katolik di Indonesia. Di Jakarta gagasan itu terwujud sejak didirikannya Yayasan Atma Jaya oleh sekelompok cendekiawan muda Katolik pada tanggal 1 Juni 1960. Yayasan inilah yang kemudian mendirikan sebuah perguruan tinggi Katolik dengan nama Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Mereka antara lain: Ir. J.P. Cho, Drs. Lo Siang Hien-Ginting, Drs. Goei Tjong Tik, I.J. Kasimo, J.B. Legiman, S.H., Drs. F.X. Seda, Pang Lay Kim, Tan Bian Seng, Anton M. Moeliono, St. Munadjat Danusaputro, J.E. Tan, Ben Mang-Reng Say. Pada tahun-tahun awal, Unika Atma Jaya dibantu oleh banyak pihak dalam penyediaan ruang kuliah dan kegiatan administratif, diantaranya di kompleks Katedral, kompleks persekolahan Ursulin, di Jalan Lapangan Banteng Utara, kompleks Santa Theresia, Menteng, kompleks Kolese Kanisius, Menteng, kompleks SMP van Lith, Gunung Sahari, Aula Paroki Theresia, dan kompleks RS St. Carolus. Sejak tahun 1967, Atma Jaya berangsur-angsur menempati kampus di Jalan Sudirman yang terkenal dengan nama kampus Semanggi, yang lahannya dihibahkan oleh Bung Karno. Selanjutnya menempati kampus Pluit, di Jakarta Utara, yang dihibahkan Gubernur Ali Sadikin, untuk Fakultas Kedokteran (FK), dan Rumah Sakit Atma Jaya (RSAJ), serta sebuah fasilitas rumah duka.
Atma Jaya berarti Rohlah yang jaya. Roh yang jaya memberi semangat untuk selalu meningkatkan mutu pendidikan. Keunggulan akademis dan lulusan professional adalah orientasi utama. 
Kini, Unika Atma Jaya telah memiliki delapan belas program studi untuk program sarjana (S1) dan Program Pasca Sarjana dengan tujuh program magister: Magister Manajemen (MM) dan Magister Linguistik Terapan Bahasa Inggris (LTBI) pada tahun 1992, Magister Profesi Psikologi pada 2005, Magister Bioteknologi pada 2011, Magister Sains Psikologi,  Magister Ilmu Hukum pada 2012 dan Magister Teknik Mesin pada 2013, satu program doktor Linguistik Terapan Bahasa Inggris (LTBI) pada tahun 2002 sebagai yang pertama dan satu-satunya di Indonesia, serta 3 program Profesi (Profesi Akuntansi, Profesi Psikologi, dan Profesi Dokter). Untuk program sarjana (S1): Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) berdiri pada tahun 1960, Fakultas Pendidikan dan Budaya (FPB) dan Fakultas Teknik (FT) tahun 1961, Fakultas Hukum (FH) tahun 1965, Fakultas Kedokteran (FK) tahun 1967, Fakultas Psikologi (FP) tahun 1992 dan Program Magister Profesi Psikologi tahun 2005, serta Fakultas Teknobiologi (FTb) pada tahun 2002 sebagai fakultas teknobiologi pertama di Indonesia. 
Seluruh aktivitas dilakukan di tiga pusat kegiatan:
• Kampus Semanggi sebagai Center for Nation Development (3,6 hektar) 
Mengembangkan beragam kajian yang sangat relevan dengan sinergi Bisnis-Pemerintah-Masyarakat
• Kampus Pluit sebagai Center for Health Development (4,2 hektar)
Menyelenggarakan pendidikan  Kedokteran yang unggul, berkualitas, dan bereputasi internasional melalui metode experiental learning hospital bersama Rumah Sakit Atma Jaya  
• Kampus BSD sebagai Center for Human Development di BSD (20 hektar) 
Berfokus pada pengembangan dan pembentukan karakter mahasiswa sebagai penerus bangsa
Atma Jaya tumbuh dengan mendasarkan pada nilai-nilai:
• Kristiani (Christianity)
Iman Katolik sebagai landasan seluruh proses. 
• Unggul (Excellence)
Motivasi untuk senantiasa menjadi lembaga unggulan dan terdepan pada bidang ilmiah, yang memberikan akses pada semua orang untuk mengabdi pada kepentingan publik. 
• Profesional (Professional)
Sebuah praktik atau pendekatan untuk pelaksanaan tugas dengan mempromosikan prinsip tata kelola yang baik untuk memastikan kualitas. 
• Peduli (Care) 
Kepedulian terhadap martabat manusia dan kesejahteraan sosial adalah orientasi dasar menuju terwujudnya nilai-nilai Kristiani yang disertai dengan kompetensi profesional unggul. 
Berbagai penghargaan diraih oleh Unika Atma Jaya. Tahun 2010,  menjadi salah satu dari Indonesian best 50 promising universities dengan prestasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang diakui secara nasional maupun internasional. Juara Umum PTS Bersih Narkoba 2014, predikat dari BNN dan Kemenpora. PTS Unggulan 2012 dan 2013 bidang Penjaminan Mutu, Budaya Akademik, Pembinaan Dosen Tetap, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, serta Pembinaan Mahasiswa.


Informasi lebih lanjut hubungi:
Koordinator PR Lustrum XI Atma Jaya
Dr. Dorien Kartikawangi
Hp: 081212224942
Email: dorien.kartika@atmajaya.ac.id


Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024