Manado, (ANTARA Sulut) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sulawesi Utara memperkirakan musim penghujan terjadi pada bulan November yang akan datang.

"Sekarang ini masih musim kemarau sehingga memicu kekeringan. Musim penghujan diperkirakan terjadi tiga bulan ke depan," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kayuwatu Manado, Asep Hendrawan SSi.

Di daerah ini, kata dia, sebaran musim kemarau bervariasi, sehingga ada wilayah menurut zona mengalami musim kering sejak April, tapi ada juga memulainya tiga bulan kemudian.

"Musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan. Hujan masih terjadi namun sporadis, sesaat dengan intensitas ringan. Ada memang masuk kategori wilayah hari tanpa hujan sekitar 31-60 hari atau sekitar dua bulan," katanya.

Musim kemarau yang terjadi saat ini, menurut dia, terpengaruh el nino, di mana, permukaan laut samudera pasifik menghangat yang menyebabkan tekanan rendah.

Akibatnya kata dia, uap air yang berada di perairan Indonesia termasuk di Provinsi Sulut tersedot ke Pasifik yang menyebabkan peluang terjadinya hujan berkurang.

"Setidaknya kami setiap bulan menyampaikan informasi terkait curah hujan dan kondisi iklim kepada pemerintah kabupaten dan kota. Data ini penting untuk menjadi bahan pijakan mengambil keputusan menghadapi musim (kemarau) ini," katanya.

Saat ini, kata dia, ada 150 pos hujan yang setiap bulannya mendapatkan buletin prakiraan cuaca dan iklim sebagai bahan antisipasi pemerintah kabupaten dan kota.***4***



(T.K011/B/I006/I006) 10-08-2015 09:51:57

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024