Minahasa Tenggara, 3/8 (Antara) - Aliansi sopir angkutan di Minahasa Tenggara Provinsi Sulut meminta agar dinas perhubungan (Dishub) setempat, mengkaji kembali kehadiran bus sekolah di daerah tersebut.

"Kami akan mendemo dinas perhubungan karena kehadiran bus sekolah yang disewakan pihak dinas tersebut menyebabkan berkurangnya penumpang sehingga terjadi kerugian," kata Ketua Aliansi Sopir Tombatu-Langowan, Albert Poluan di Ratahan, Senin.

Ini bus untuk anak sekolah bukan untuk masyarakat umum, apalagi disewakan untuk mendapatkan keuntungan, kami tidak bisa menerimanya. Dan kami berencana akan mendemonya," tegasnya.

Sering disewakannya bus tersebut, diakui Albert menyebabkan kerugian cukup besar.

"Kami sangat dirugikan. Sebab yang sebenarnya penumpang itu untuk angkutan umum, secara tidak langsung sudah dirampas oleh pihak Dishub," katanya.

Dia menambahkan pihaknya telah menyurat ke DPC Organda Minahasa Tenggara untuk mendampingi melakukan aksi demo damai pada hari Selasa (4/8).

Ketika dikonfirmasi, Ketua DPC Organda Minahasa Tenggara Alfian Tompunu menyatakan sikap mendukung akan aspirasi dari sopir-sopir.

"Saya selaku ketua DPC Organda Minahasa Tenggara akan turut bersama-sama menyampaikan aspirasi teman-teman sopir ke Bupati James Sumendap untuk mengkaji ulang mengenai fungsi bus sekolah itu," tegas Alfian.

Kepala Dishubkominfo Bernhard Mokosandip melalui Kapala Bidang Angkutan Darat Max Wurangian tidak menampik bahwa mobil tersebut disewakan.

"Dulu sempat bus tersebut digunakan untuk mengantar serta menjemput anak sekolah, tapi sekarang tidak lagi. Memang bus tersebut harus dijadwalkan kembali jam antar dan jemputnya," terang Max.

Dirinya pun mengaku sudah mendengar aksi demo yang akan dilakukan oleh pihak aliansi sopir.

"Memang mereka berhak menyuarakan hak mereka ke pihak Dishub dan Bupati James Sumendap," terangnya.***4***

Pewarta : Arthur Karinda
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024