Jakarta, 28/7 (Antara) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup melanjutkan pelemahan 56,52 poin menyusul maraknya sentimen negatif dari eksternal terutama dari bursa Tiongkok.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 56,52 poin atau 1,18 persen menjadi 4.714,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 12,07 poin (1,49 persen) menjadi 796,44.

         "IHSG kembali mengalami tekanan terimbas pergerakan mayoritas bursa saham di kawasan Asia yang mayoritas tertekan, diperkirakan pergeraka IHSG masih akan diwarnai aksi jual hingga beberapa waktu ke depan," kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Selasa.

         Menurut dia, koreksi pasar saham domestik itu merespon bursa saham Tiongkok yang melemah cukup dalam menyusul perekonomian di negeri Tirai Bambu itu diprediksi akan mengalami perlambatan.

         "Perekonomian Tiongkok itu dikhawatirkan turut mempengaruhi ekonomi nasional, apalagi Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang utama bagi Indonesia," katanya.

         Ia memproyeksikan bahwa IHSG BEI akan bergerak menguji level batas bawah di 4.704 poin, sementara level batas atas terdekat berada pada level 4.854 poin.

         Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 231.392 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,19 miliar lembar saham senilai Rp3,56 triliun. Sebanyak 71 saham bergerak naik, 219 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 90 saham.

         Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 151,98 poin (0,62 persen) ke level 24.503,94, indeks Nikkei turun 21,21 poin (0,10 persen) ke level 20.328,89, dan indeks Straits Times melemah 27,40 poin (0,83 persen) ke posisi 3.286,02. 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024