Jakarta (ANTARA) - Milwaukee Bucks mencetak sejarah baru di NBA Cup 2024. Setelah awal musim yang suram, mereka berhasil bangkit, mencatatkan kemenangan demi kemenangan, hingga akhirnya mengangkat trofi di Las Vegas.

Perjalanan mereka ini bukan hanya soal angka dan statistik, tetapi juga tentang keberanian, kerja sama, dan tekad untuk terus maju meski diterpa keraguan.

Bucks adalah potret nyata dari ungkapan "From Zero to Hero", atau "Dari Terpuruk ke Puncak". Bayangkan ini: pada 10 November, Bucks hanya mencatatkan dua kemenangan dari sepuluh pertandingan (2-8, 2 menang dan 8 kalah).

Mereka sempat terpendam di dasar klasemen NBA Wilayah Timur, atau bahkan klasemen NBA secara keseluruhan, di saat tim lainnya sudah memiliki kemenangan yang lebih banyak dibanding Bucks.

Ini adalah awal musim terburuk mereka dalam satu dekade. Banyak yang mulai meragukan kemampuan tim ini, namun di balik layar, mereka tidak pernah kehilangan kepercayaan diri.

"Kami tahu itu akan berubah," ujar pelatih Doc Rivers. "Kami hanya perlu tetap percaya bahwa kerja keras kami akan membuahkan hasil."

Dan mereka membuktikannya. Dari kondisi tertinggal 2-8, Bucks melesat dengan meraih 12 kemenangan dari 15 pertandingan berikutnya. Titik baliknya dimulai saat mereka mengalahkan Toronto Raptors dalam laga pembuka NBA Cup Group Play.

Kemenangan itu menjadi pemantik semangat, dan Bucks menyelesaikan fase grup dengan rekor sempurna 4-0 serta selisih poin terbaik di liga (+50).

Di partai final, Bucks berhadapan dengan Oklahoma City Thunder, tim dengan rekor terbaik di Wilayah Barat. Pertandingan dimulai ketat, dengan Bucks hanya unggul satu poin saat jeda paruh waktu. Namun, kuarter ketiga menjadi milik Milwaukee sepenuhnya.

Dipimpin oleh dua bintang andalan Bucks, Giannis Antetokounmpo dan Damian Lillard, mereka mencatatkan 26-14 dalam kuarter tersebut. Giannis bermain luar biasa dengan mencetak 12 poin, 10 rebound, tiga assist, dan satu blok hanya dalam satu kuarter itu.

Thunder, yang dikenal dengan pertahanan tangguh, tak mampu berbuat banyak. Mereka hanya mencetak 14 poin di kuarter ketiga, kuarter terendah mereka sepanjang turnamen. Efisiensi tembakan mereka juga anjlok, hanya memasukkan 5 dari 19 percobaan.

"Itu momen di mana kami tahu, kami memegang kendali," kata Giannis.

Giannis, MVP segala ajang

Berbicara tentang Giannis Antetokounmpo, tidak ada yang meragukan perannya dalam kemenangan ini. Dengan catatan triple-double yang mengesankan (26 poin, 19 rebound, dan 10 assist), ia dinobatkan sebagai MVP NBA Cup 2024.

Prestasi ini semakin menambah koleksi gelarnya, termasuk dua kali MVP NBA, MVP Final NBA 2021, dan MVP All-Star. Giannis kini berdiri sejajar dengan LeBron James sebagai pemain yang meraih keempat gelar ini dalam sejarah NBA.

Namun, bagi Giannis, semua penghargaan itu hanyalah bonus. Fokusnya tetap pada bagaimana membawa timnya terus maju. "Kami harus tetap rendah hati," ujarnya. "Kami tahu bahwa masih ada level yang belum kami capai, dan kami akan terus bekerja untuk mencapainya."

Kehadiran Damian Lillard musim ini juga menjadi salah satu faktor penting kebangkitan Bucks. Sebagai pemain baru, Lillard tidak hanya memberikan kontribusi poin (23 poin di final) tetapi juga semangat kolektif yang sangat dibutuhkan tim ini.

"Kami merasa sangat terhubung di lapangan," kata Lillard. "Setelah awal yang sulit, satu-satunya cara untuk bangkit adalah dengan bekerja sama."

Semangat kolektif itu terlihat jelas di final. Bucks mencatatkan 25 assist dari total 34 field goal mereka, jauh di atas rata-rata musim reguler mereka. Dengan kata lain, 73,5% dari tembakan yang masuk adalah hasil kerja sama tim. Statistik ini mencerminkan filosofi "we win together" yang ditanamkan Rivers sebelum laga final.

Pertahanan dan tripoin sebagai kunci

Selain kerja sama, pertahanan Bucks menjadi senjata utama mereka. Thunder, yang rata-rata mencetak 103,5 poin per game di turnamen ini, hanya mampu mencetak 81 poin di final. Mereka juga hanya memasukkan 15,6% dari percobaan tripoin, persentase terendah mereka sejak Maret 2023.

Di sisi lain, Bucks justru tampil cemerlang dari luar garis tripoin. Dengan total 17 tripoin yang masuk, mereka unggul jauh 51-15 dalam poin dari luar garis. Lillard memimpin dengan lima tripoin, diikuti oleh Brook Lopez, Gary Trent Jr., dan AJ Green yang masing-masing mencetak tiga.

Perjalanan Bucks di Emirates NBA Cup 2024 bukan sekadar cerita tentang kemenangan di lapangan, tetapi juga tentang pelajaran hidup. Bagaimana mereka bangkit dari keterpurukan, membangun kembali kepercayaan diri, dan membuktikan bahwa kerja keras serta kebersamaan dapat mengatasi segala rintangan.

"Kami adalah tim yang terus berjuang," ujar Rivers. "Apa yang kalian lihat malam ini adalah hasil dari keyakinan kami, bahwa kita bisa menghadapi siapa pun dan keluar sebagai pemenang."

Dengan trofi Emirates NBA Cup di tangan, Bucks kini menatap sisa musim dengan keyakinan baru. Mereka telah menunjukkan bahwa meski sempat terpuruk, mereka mampu bangkit lebih kuat. Dan bagi Giannis serta rekan-rekannya, ini baru permulaan.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kisah perjuangan Milwaukee Bucks taklukkan NBA Cup 2024


Pewarta : Aditya Ramadhan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024